“Lebaran Besok, Kambing Saya Masih Banyak”

“Lebaran Besok, Kambing Saya Masih Banyak”

KUNINGAN-Hari Raya Idul Adha tinggal satu hari lagi, namun pedagang kambing kurban mulai kesulitan menjual barang dagangannya. Dibanding tahun lalu, penjualan kambing untuk kurban cenderung mengalami penurunan. Masyarakat sendiri cenderung membeli sapi untuk kurban ketimbang membeli kambing. Hal ini dirasakan banyak pedagang kambing kurban di Kabupaten Kuningan. Salah satunya Ade, pedagang kambing kurban yang mangkal di Jalan Cut Nyak Dieun, Cijoho Landeuh. Sudah sejak dua minggu, Ade berjualan kambing di sisi jalan yang menghubungkan Cijoho Landeuh dengan Kelurahan Windusengkahan tersebut. Semula Ade berharap bisa meraup untung dari berjualan kambing. Karena itu, dia memajang beberapa ekor kambing yang mempunyai harga bervariatif. Termahan Ade menjualnya Rp2,5 juta per ekor. “Satu minggu ini hanya bisa menjual dua kambing. Padahal tahun lalu saya bisa menjual beberapa ekor. Sekarang terasa sepi jualan kambing kurban,” tutur Ade kepada Radar Kuningan, Minggu (11/9). Ade menduga, sepinya penjualan kambing kurban dipicu oleh berubahnya pola pikir masyarakat. Saat ini banyak masyarakat yang patungan membeli sapi untuk menjadi hewan kurban. “Lebaran besok, tapi kambing saya masih banyak yang belum terjual. Saya juga bingung kenapa bisa sepi. Kalau sepinya lantaran persaingan antar sesama pedagang kambing sih rasanya engga mungkin. Saya menduganya masyarakat sekarang beralih kurban sapi yang ukuran tubuh dan dagingnya berbeda jauh dengan kambing,” terang Ade. Menurut Ade, harga jual kambing tidak mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Meski masih sepi, dia masih berharap mendekati hari H permintaan meningkat. “Masih sepi, tahun sekarang banyak yang beralih ke sapi. Ini yang saya rasakan. Harga kambing padahal masih seperti tahun lalu. Kambing yang saya jual termahal Rp2,5 juta. Yang sedang juga ada, tergantung keinginan konsumen,” imbuh dia. Hal senada diucapkan Saepudin, bandar hewan kurban. Dia menyediakan kambing yang harganya mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp4 juta. Sedangkan sapi mulai dari Rp17,5 juta hingga Rp25 juta. Harga hewan ini terbilang stabil, meski ada kenaikan dibanding hari biasa. Selain beralih ke sapi, daya beli juga sangat berpengaruh terhadap penjualan hewan kurban. Ketika daya beli meningkat maka pembelian pasti ramai. Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat di Kadistanakan Kuningan Suhyana meminta pengelola pasar kambing agar memasang terpal. Hal itu agar kambing yang dijual tidak merasakan kepanasan atau kehujanan. “Perhatikan kesejahteraan hewan karena mereka juga perlu mendapatkan perlakuan khusus. Kami ketika melakukan pemeriksaan hewan kurban miris melihat kambing yang dibiarkan kepanasaan,” jelas Nana. (ags)   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: