Nenek Rodah; Buta sejak Kecil, Tiap Hujan Pindah ke Tetangga

Nenek Rodah; Buta sejak Kecil, Tiap Hujan Pindah ke Tetangga

Kemiskinan ternyata belum terentaskan di Kabupaten Cirebon. Masih banyak warga yang hidup sebatang kara, tapi luput dari perhatian pemerintah. Laporan: MOHAMAD JUNAEDI, Astanajapura RODAH (60), warga Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura ini adalah satunya. Dia hidup sendiri di atas gubug berukuran 3x3 meter. Hidupnya sangat bergantung kepedulian dari tetangga. Apalagi dia menderita kebutaan sejak kecil. Saat dikunjungi Kuwu Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, Siti Qoriah, wajah Rodah tampak sumringah, meski dia tidak bisa melihat sosok kepala desanya. Dengan lantang dan tanpa beban, dia menceritakan kehidupan sehari-harinya. Menurut Rodah, tinggal di gubug semi permanen yang tembok belakangnya memanfaatkan pagar pembatas jalan Tol Kanci-Pejagan, sudah puluhan tahun. Tidak ada kerabat yang menemani hidupnya yang buta. “Anak saya ada di Jakarta dan tidak pernah pulang,” tuturnya. Untuk makan sehari-hari, dia bergantung kepada tetangganya yang masih sangat peduli. Bahkan, setiap mendapatkan bantuan, dia menitipkan kepada tetangganya. “Kalau dapat fitrah, saya kasih ke tetangga depan, biar dia yang mengolah,” bebernya. Bahkan, jika hujan menerjang, dia pun harus pindah ke tetangga depan, karena atap gubugnya bocor. “Kalau hujan, basah semua. Jadi saya pindah,” ungkapnya. Setelah melihat langsung kondisi salah satu warganya, Siti Qoriah akan membantu dari sisi administrasi kependudukan terlebih dahulu, misalnya mengecek kepemilikan kartu keluarga dan kartu tanda penduduk. Sebab, dua kartu tersebut sangat penting apabila hendak mengajukan bantuan apapun kepada pemerintah. “Kita akan buatkan KTP dan KK-nya dulu,” terangnya. Kemudian, secara pribadi, Rodah akan diberikan santunan setiap bulan, guna membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Santunan setiap bulan harus diberikan,” ungkapnya. Dia berharap, siapapun yang peduli kepada Rodah, hidupnya dimudahkan. Kemudian, jiwa kegotongroyongan masyarakat harus terus dijaga. “Jika kepedulian masyarakat sangat tinggi, Insya Allah tidak akan ada lagi Rodah yang baru,” pungkasnya. (jun)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: