4 Tahun Komite Dicuekin, Cuma Diminta Tandatangan

4 Tahun Komite Dicuekin, Cuma Diminta Tandatangan

KEJAKSAN – Komite SDN Kebon Baru IV, Hj Hera Damayanti mengaku tak pernah dilibatkan pihak sekolah dalam beragam pungutan yang dibebankan kepada orang tua siswa. Komite hanya dimintain tanda tangan tanpa penjelasan memadai. “Tiga atau empat tahun belakangan, komite tidak pernah dilibatkan. Jarang kita diajak membahas masalah keputusan yang meminta orang tua nyumbang, apalagi urun rembuk untuk bahas sumbangan,” ujar Hera, kepada Radar, Jumat (16/9). Komite hanya dilibatkan ketika penandatanganan pelaporan keuangan. Tetapi, seringkali permintaan tanda tangan itu baru last minute. Dalam posisi ini, komite seringkali dilematis karena bila tidak menandatangani khawatir program terhambat. Pihak sekolah sering membumbui dengan ancaman bantuan operasional sekolah (BOS) tidak akan cair bila komite belum tanda tangan. Sebagai wakil orang tua murid, Hera meminta pihak sekolah transparan. Sebagai contoh, ketika orang tua murid melakukan transaksi pembayaran dana sumbangan maupun iuran, sudah seharusnya pihak sekolah memberikan kuitansi pembayaran dan rincian pembiayaan. Tapi yang berlangsung selama ini, tidak pernah ada kuitansi atau secarik kertas yang bisa jadi bukti pembayaran. Komite, kata Hera, merupakan wadah yang seharusnya dapat mem-backup sekolah baik untuk pengalokasian maupun penggalangan dana yang bermuara dari orang tua murid. Komite tidak akan keberatan selama penggalangan dana itu reasonable dan orang tua juga tidak berkeberatan. Apalagi, bila penggalangan dana untuk keperluan penambahan  sarana dan prasarana yang nantinya juga digunakan anak-anak. Dengan vitalnya peran ini, mestinya pihak sekolah menggandeng komite,  bukan menjadikan komite sebatas pemberi legalitas.\"Komite diakui diundang-undang dan perannya juga diatur undang-undang,\" imbuh Hera. Sayangnya Dinas Pendidikan sendiri belum bersikap atas persoalan ini. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Drs H Adin Imaduddin Nur MSi, belum bisa berkomentar banyak karena perlu cross check ke lapangan. \"Saya mau cek dulu, sekarang belum bisa komentar,” ucapnya. Kendati demikian, Adin mengapresiasi sikap orang tua yang berani buka-bukaan. Menurutnya, hal ini merupakan kemajuan dan sudah semestinya pihak sekolah mengakomodir masukan yang ada. Berbagai informasi yang ada baik di media maupun laporan dari orang tua akan diklarifikasi ke pihak sekolah untuk mendapatkan gambaran komprehensi. \"Saya ucapkan terima kasih (kepada orang tua) atas informasi ini. Tapi saya ke lapangan dulu,\" tandas mantan kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata ini. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: