Air Terserap PDAM, Sawah di Desa Matangaji Kekeringan

Air Terserap PDAM, Sawah di Desa Matangaji Kekeringan

SUMBER – Sumber mata air di Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon  banyak terserap PDAM Kota Cirebon. Akibatnya,  hasil panen di wilayah Desa Matangaji tidak maksimal. Masa tanam pun hanya mampu satu sampai dua kali selama setahun. Idealnya, masa tanam selama setahun bisa tiga kali panen. Salah satu Warga Desa Matangaji, Dadang (50) mengatakan, produktifitas lahan pertanian di desanya mengalami perubahan. Sebab, air dari mata air Paniis, Kabupaten Kuningan disedot untuk keperluan PDAM Kota Cirebon dan meningkatkan pembangunan serta pertumbuhan penduduk.  “Sebelumnya petani desa dapat melakukan masa tanam sebanyak tiga kali,” kata Dadang. Dia mengaku, para petani desa tidak bisa berbuat banyak selain berharap adanya solusi yang diberikan oleh pemerintah daerah terhadap kondisi ini. Sebab, untuk saat ini petani  hanya dapat berharap pada musim hujan saat hendak bercocok tanam. “Sekarang ini sawah di desa kami menjadi tadah hujan. Dahulu, di sini (Matangaji, red) tidak pernah kekeringan meskipun airnya ada yang disedot untuk PDAM. Sekarang, bisa dilihat sendiri kondisi sawah kalau tidak ada hujan,” kata Dadang yang juga tokoh masyakat setempat. Sementara itu, Kuwu Matangaji Sudarta mengungkapkan pihaknya sudah berupaya maksimal guna mencukupi kebutuhan air para petani. Namun, Sudarta membenarkan adanya kesulitan lain yang ditemui oleh pemerintah desa. “Akhirnya, kita hanya berharap pada turunnya hujan saja untuk mengairi lahan pertanian. Kalau tidak hujan, kondisinya seperti sekarang ini, kering,” ujarnya singkat, belum lama ini. Terpisah, Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra  MM MSi menyatakan, pihaknya akan mengupayakan ada kerjasama antar pemerintah daerah. Alasannya, kewenangan untuk penggunaan air di Paniis bukan ada di Pemerintah Kabupaten Cirebon. Tapi, oleh PDAM Kota Cirebon. “Kita akan coba semaksimal mungkin untuk membantu masyarakat di desa matangani sehingga lahan produktif mereka dalam bercocok tanah tidak mengalami kekeringan lagi,” tandasnya. (sam)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: