Hujan Terus Menerus, Petani Sayuran Majalengka Waswas

Hujan Terus Menerus, Petani Sayuran Majalengka Waswas

MAJALENGKA - Intensitas hujan yang semakin tinggi membuat petani di sentra sayuran di Kabupaten Majalengka mulai was-was. Pasalnya  intesitas hujan yang tinggi berpengaruh terhadap daya tahan tanaman sayuran. Seperti yang diungkapkan Rahmat, petani sayuran di Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Majaelngka yang mengungkapkan bahwa cuaca sangat berpengaruh terhadap  tanaman dan hasil panen sayuran. Hujan yang terus menerus turun berdampak pada cepatnya pembusukan, seperti pada tanaman bawang daun dan kol. “Tahun ini cuaca memang sulit ditebak, dan di akhir September ini hujan sudah turun hampir setiap hari. Kondisi seperti ini kurang menguntungkan bagi petani sayuran,” ungkap Rahmat. Musim hujan juga membuat sayuran akan mudah busuk, sehingga masa panen terkadang dipercepat. Hal itu agar tanaman tidak rusak dan petani terhindar dari kerugian. “Seperti tanaman kol, kadar air yang terlalu tinggi akan menyebabkan pembusukan,” jelasnya Hal senada dikatakan Yono, petani sayuran lainya. Dia mengatakan cuaca sangat berpengaruh terhadap hasil panen. Ketika hujan turun setiap hari seperti yang terjadi dalam dua minggu terakhir, bisa berakibat kualitas sayuran kurang bagus dan cepat busuk. Sehingga petani harus bekerja ekstra melakukan pengawasan serta memeriksa tanaman khususnya tanaman bawang. “Petani harus lebih sering memeriksa tanamanyaa, kalau sudah cukup umur segera dipanen agar tanaman tidak  busuk,” katanya. Sementara mulai berkurangnya stok kiriman dari petani, harga sayuran di pasar tradisional mulai mengalami kenaikan. Misalnya harga wotel yang sebelumnya hanya Rp10 ribu/kg, sekarang naik menjadi Rp12 ribu/kg, kemudian sayuran pecai dan sawi yang sebelumnya Rp3 ribu perkilogram sekarang naik menjadi Rp5 ribu. “Komoditas sayuran lainnya seperti bawang daun yang masih tetap bertahan pada harga Rp18 ribu per kilogram, kemudian kentang masih berada pada kisaran Rp12 ribu sampai Rp14 ribu, bergantung ukurannya,” kata Tati, pedagang sayuran di Pasar Majalengka. (bae)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: