Deniece, Jaga Kondisi Sebelum Pelatnas

Deniece, Jaga Kondisi Sebelum Pelatnas

CIREBON – Gagal mengantarkan tim bola basket Jawa Barat meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 bukan akhir karir Deniece Adriana Gunarto. Pebolabasket putri asal Kota Cirebon ini tengah menjajaki kemungkinan masuk Tim Nasional (Timnas) basket putri junior Indonesia. Pasca PON, Deniece langsung bertolak ke Tangerang, Banten, untuk menjalani rangkaian seleksi. Bersama puluhan pebolabasket putri se-Indonesia, Deniece memperebutkan tempat dalam skuad Timnas basket putri KU-18. Seleksi berlangsung di Hawk Arena, Serpong, Kota Tengerang sejak Jumat (30/9) hingga Minggu (2/10). Sebanyak 16 pebolabasket putri mampu bertahan hingga hari terakhir. Salah satunya adalah Deniece yang mewakili Jawa Barat. “Setelah ini, ada lagi pemusatan latihan, mungkin pada akhir Oktober atau awal November. Untuk sementara saya akan kembali ke Cirebon. Saya masih perlu berlatih dan menjaga kondisi supaya saat dipanggil pelatnas, saya sudah siap,” tutur Deniece, kemarin (2/10). Timnas bola basket putri U-18 sedang dipersiapkan menuju FIBA Asia Women’s Championship yang akan digelar di Thailand akhir tahun ini. Deniece berharap bisa mengharumkan nama bangsa di event itu. “Seleksi belum berakhir, masih ada peluang saya terdegradasi. Makanya saya harus mempersiapkan diri lebih baik lagi. Mudah-mudahan nanti terpilih membela timnas di Thailand,” imbuh siswi SMAK BPK Penabur Cirebon. Sang ayah, Njo Lie Wen yang juga mantan pebolabasket nasional tidak punya harapan macam-macam. Walau putri pertamanya itu berpeluang meneruskan jejaknya, Lie Wen tampaknya tidak menyimpan ambisi pribadi untuk menjadikan Deniece sebagai pemain nasional seperti dirinya. Sebagai orang tua, harapan Lie Wen sederhana. Dia hanya berharap Deniece mendapatkan pelajaran berharga dari ajang seleksi tersebut. Dia tidak menuntut putrinya masuk timnas. “Saingannya cukup berat. Kepilih tidak kepilih, itu bagian dari latihan mental,” ungkapnya. “Proses ini pasti ada gunanya nanti untuk kehidupan sehari-hari. Nggak gampang menyerah mengejar cita-cita. Harus berjuang sebisanya tapi dengan cara sportif. Perjalanan Deniece masih jauh. Saat ini sekolah tetap utama,” imbuh mantan pemain yang pernah membela Indonesia di SEA Games 1987. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: