Hentikan Kutukan
3 Brazil v Korsel 0 MANCHESTER - Satu kemenangan lagi, Brazil akan lepas dari kutukan yang menghantui selama 24 tahun. Negara tersukses dalam sejarah sepakbola itu hanya cukup mengalahkan Meksiko untuk mendapatkan emas pertamanya di Olimpiade. Brazil berhak tampil pada grand final setelah membantai Korea Selatan dengan skor 3-0 pada semifinal di Old Trafford, Manchester kemarin. Satu jam sebelumnya, Meksiko dipastikan menjadi lawan tim Samba –julukan Brazil- setelah menyingkirkan Jepang 3-1. “Sudah sangat lama kami tidak masuk final. Memang setiap pertandingan menunjukkan sangat berat untuk mencapai babak ini,” kata pelatih Brazil Mano Menezes seperti dilansir Associated Press. “Pemain berhak mendapatkan banyak pujian. Mereka tahu bahwa sedikit lagi kami akhirnya bisa mendapatkan emas Olimpiade,” imbuh mantan arsitek Gremio dan Corinthians itu. Tiga gol yang membawa Brazil merengkuh tiket final dipersembahkan oleh gelandang Romulo pada menit 38. Dua gol sisanya dibuat striker Leandro Damiao masing-masing pada menit 57 dan 64. Tekad Brazil untuk merebut emas memang sangat kuat. Persiapan yang panjang dan keras dilakukan. Negeri peraih lima gelar Piala Dunia itu tidak ingin mengulangi kegagalan karena hanya mendapatkan perunggu pada 2008 di Beijing. Thiago Silva dkk juga ingin melebihi tim Olimpiade Seoul 1988. Saat itu dipimpin dua legenda Romario dan Bebeto, Brazil hanya meraih perak karena kalah 1-2 di final melawan Uni Soviet lewat extra time. Prestasi terbaik Brazil adalah mendapatkan perak pada 1984 di Los Angeles, perak di Seoul 1988, dan perunggu di Atlanta 1996. “Seluruh tim bekerja sangat keras untuk mencapai final. Kami adalah Brazil dan kami ke sini untuk mendapatkan emas,” koar Leandro Damiao. Namun apakah semudah itu menundukkan Meksiko? Jawabannya jelas tidak. Setelah seri melawan Korsel pada laga perdana grup B, El Tri terus melaju dan membabat empat kemenangan beruntun. Sama seperti Brazil, Meksiko juga ingin mengukir sejarah besar. Apalagi masuk final merupakan prestasi terbaik Meksiko sejak masuk semifinal pada Olimpiade 1968 di Mexico City. Namun kemarin, Meksiko tidak menyia-nyiakan kesempatan. Meski ketinggalan lewat tembakan keras Yuki Otsu pada menit 12, Meksiko bangkit dengan tiga gol Marco Fabian (31’), Oribe Peralta (65’), dan Javier Cortes (90+3’). “Hanya 90 menit menuju sejarah. Fase inilah yang kami cari selama ini,” kata defender Carlos Salcido. Apapun itu, partai antara Brazil dan Meksiko akan menjanjikan partai sangat seru. Kedua tim memiliki pemain berkualitas dan sistem penyerangan yang sangat agresif. (nur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: