Edeng Terima Juara 2 Lomba Baca Puisi Jabar Terbuka
TASIKMALAYA - Edeng Syamsul Maarif menyabet juara kedua dari 92 peserta lomba baca puisi (LBP) Jawa Barat terbuka 2016, Minggu (30/10) malam. Dua tahun sebelumnya, penyair asal Cirebon itu berturut-turut juara pertama LBP Jawa Barat tertutup. Lomba baca puisi itu merupakan salah satu rangkaian ulang tahun ke-20 Sanggar Sastra Tasik (SST) yang digelar di Pondok Pesantren Riyadlussholihin, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikamlaya, Rabu-Minggu (26-30/10). Juara pertama LBP Jawa Barat (Jabar) terbuka diraih Wahyuni Rahmaningsih dari Tasikmalaya. Kemudian ketiga diraih Furi Jayanti yang juga dari Tasikmalaya. Sementara juara harapan pertama disabet Bambang Yudiana, Cimamis. Juara harapan kedua dipegang Puja Mandjati, Cirebon. Juara harapan ketiga diraih Irma Febriani, Ciamis. Selain itu, juara favorit diraih Wan Orlet, Tasikmalaya. Untuk diketahui, LBP tahun ini berbeda dari sebelumnya. Karena tahun ini pesertanya terbuka, tidak hanya warga Jawa Barat dan bersifat umum. Sebelumnya, acara tahunan SST itu tertutup dan bersifat umum. Pesertanya hanya warga yang berdomisili di Jawa Barat yang memperebutkan piala bergilir. LBP SST tingkat Jawa Barat tertutup akan dilanjut tahun depan. Sementara, piala bergilir LBP Jawa Barat tertutup masih dipegang Edeng Syamsul Maarif dari Cirebon. Koordinator SST Saiful Badar mengatakan, hasil dewan juri merupakan penialaian riil. Bahkan, untuk menghindari subjektivitas, SST menghadirkan tiga dewan juri dari luar Jawa Barat. Ketiga dewan juri itu penyair Beni Setia dari Madiun, Jawa Timur. Kemudian penyair Arif Joko Wicaksono dari Jakarta. Lalu penyair Wage Teguh Wijono dari Purwokerto, Jawa Tengah. \"Sengaja kami hadirkan para dewan juri dari luar Jawa Barat untuk meminimaliasi subjektivitas juri. Sehingga, mereka yang menjadi juara, memang karena benar-benar terbaik,\" kata Badar. Penasihat SST, Acep Zamzam Noor, bersyukur acara LBP Jabar terbuka disambut antusias baik peserta maupun masyarakat. Sengaja LBP dilangsungkan di pedesaan dengan tujuan untuk memasyarakatkan sastra. Sastra sangat penting hadir di tengah kehidupan masyarakat. Karena sastra berkaitan dengan pembentukan mental dan karakter. \"Sastra sebagai laku menawarkan alternatif di tengah masyarakat sekarang yang semakin anarkistis dan pragmatis,\" kata peraih Khatulistiwa Literary Award ini. Selain acara lomba baca puisi, sejumlah kegiatan dipentaskan dan dilombakan selama rangkaian perayaan lima hari 20 tahun SST itu. Sebut saja karnaval, lomba nazam, lomba mancing benteur serta pementasan rakyat lainnya. (hsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: