Bupati Perintahkan Galian Pasir Bunder Dihentikan
KUNINGAN - Keluhan warga Desa Bunder, Kecamatan Cidahu, terhadap keberadaan proyek galian pasir yang semakin mendekati ruas jalan desa ditanggapi langsung Bupati Kuningan Acep Purnama dengan datang ke lokasi, Rabu (15/11). Setelah melihat langsung kondisinya, bupati pun langsung menginsutruksikan kepada pengusaha galian pasir untuk menghentikan penambangan. Pantauan radarcirebon.com, kehadiran bupati bersama rombongan pejabat dari dinas terkait ternyata telah ditunggu warga Desa Bunder yang sudah berkerumun di sekitar lokasi galian. Rupanya mereka menanti kebijakan bupati terkait galian pasir yang keberadaannya semakin mendekati jalan dan selama ini cukup meresahkan warga. \"Jarak bahu jalan dengan batas galian hanya tinggal kurang dari dua meter. Kami khawatir jika saat hujan datang atau saat perjalanan malam, bisa berbahaya. Apalagi kondisi jalan yang gelap dan hanya dibatasi pagar bambu,\" kata Daud salah satu warga Bunder. Keresahan warga tersebut, kata Daud, sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir. Keberadaan proyek galian pasir yang sudah berjalan hampir delapan bulan lama kelamaan mengeruk lapisan tanah yang semakin mendekati jalan desa. \"Apalagi kedalamannya hingga mencapai 20 meter lebih. Ini sangat berbahaya saat terjadi hujan bisa menyebabkan longsor, atau jika ada warga yang terpeleset juga bisa berakibat fatal,\" lanjut Daud diamini warga yang lain. Sempat terjadi perdebatan sengit saat Bupati Acep membuka dialog dengan warga terkait kondisi tersebut. Namun Acep akhirnya memberikan solusi untuk menangani masalah tersebut dengan meminta pengusaha galian untuk menghentikan penambangan di lokasi tersebut sekaligus membuatkan jalan baru sebagai penggantinya. \"Selama warga masih menggunakan jalan tersebut, saya perintahkan kepada pengusaha untuk tidak melanjutkan penambangan dan fokus membuatkan jalan baru sebagai penggantinya. Untuk sementara waktu, saya akan perintahkan kepada Dinas Perhubungan untuk membuatkan penerangan jalan umum (PJU) di tiga titik untuk mencegah hal yang tidak diinginkan pada malam hari,\" kata Acep. Sebagai bentuk tanggungjawab pihak pengusaha galian, Acep juga memerintahkan untuk lebih memperketat pemagaran sehingga masyarakat bisa tenang saat melintasi jalan di atas galian. Sementara itu pemilik usaha galian, Purnama, menyatakan kesiapannya memenuhi perintah bupati. Bahkan pihaknya sudah melakukan upaya pembangunan jalan pengganti di tengah-tengah lokasi proyek galian yang ke depan akan habis masa pengerjaannya. \"Sebenarnya proyek pembuatan jalan baru sedang dalam pengerjaan, namun karena terkendala musim hujan yang hingga kini masih turun menjadikan pengerjaannya tertunda. Saat ini pengerjaan baru pada tahap pengerasan jalan, nanti setelah masuk musim kemarau baru akan dilakukan pengaspalan agar hasilnya bagus,\" kata Purnama. Keputusan tersebut rupanya membuat warga Desa Bunder merasa sedikit tenang dan menyatakan menerima. Kesepakatan tersebut sekaligus mengakhiri pertemuan warga dengan bupati di lokasi galian. (taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: