Lebaran, Traffic Light Jalaksana Tak Digunakan
JALAKSANA– Pemasangan traffic light di pertigaan Jalaksana-Nanggerang rupanya belum berfungsi maksimal. Rambu lalu lintas tersebut masih di-setting berwarna kuning alias imbauan untuk berhati-hati. Padahal pemasangannya sudah dilakukan jauh sebelum Ramadan lalu. Termasuk pada suasana arus mudik dan arus balik kemarin, traffic light itu masih belum difungsikan. Tak heran jika pemandangan tersebut mengundang ragam pendapat dari warga. Satu pihaknya mengganggap Pemda hanya buang-buang anggaran, namun sebagian pihak justru menilai hal itu beralasan. ”Saya pikir kalau tidak difungsikan percuma dipasang traffic light juga. Hanya ngabisin uang saja,” ketus salah seorang pengendara sepeda motor, Ahmad (50). Menurut Ahmad, pemasangan rambu lalu lintas tersebut sudah dilakukan sejak lama. Sehingga kurang masuk akal jika bersandarkan pada alasan padat atau lowongnya arus lalu lintas. ”Kalau alasan padat kendaraan, lantas kenapa pada saat lowong pun tidak difungsikan,” ujar dia. Lain halnya dengan pendapat Bayu (30), warga Lebakwangi. Dia menilai wajar jika pada saat lebaran traffic ligt tersebut tidak difungsikan. Sebab bila difungsikan antrean kendaraan akan semakin panjang. ”Bayangkan saja kalau pas volume kendaraan padat kaya kemarin difungsikan. Bisa terjadi kemacetannya sangat parah,” ucapnya. Alasan Bayu rupanya sama dengan alasan yang dikemukakan Kepala Dinas Perhubungan, Drs Jaka Chaerul. Saat dikonfirmasi dirinya menyatakan bahwa traffic light tidak bisa difungsikan pada saat Lebaran. Pasalnya, volume kendaraan benar-benar sangat padat. Ia menunggu waktu yang tepat guna memungsikan rambu lalu lintas tersebut. Sementara itu, seperti yang pernah diungkapkan Jaka sebelumnya, pemasangan traffic light di pertigaan Jalaksana-Nanggerang dimaksudkan untuk meminimalisir angka kecelakaan. Sebab diakuinya, kian hari volume kendaraan yang melintasi jalan raya tersebut kian bertambah. ”Ditambah lagi dengan adanya pungutan liar maka kami merasa penting untuk segera memasang traffic light di pertigaan itu,” terangnya. Pada awal pemasangan, pihaknya telah melakukan uji coba. Lantaran waktu pemberhentian terlalu lama, pada saat uji coba sebelum Ramadan lalu, antrean kendaraan menjadi sangat panjang. Kendaraan dari arah Kuningan, deretannya hingga mencapai restoran Lembah Ciremai. ”Dari uji coba tersebut kami melakukan evaluasi. Rencana pengaturan waktunya hanya 40 detik saja bagi kendaraan dari arah Kuningan dan Cirebon. Sedangkan dari arah timur (Nanggerang, red) hanya 10 detik,” ungkapnya. Enam titik traffic light di lokasi itu, tambah dia, menelan biaya Rp130 juta. Setelah pemasangan di Jalaksana, pihaknya pun berencana hendak memasangnya di perempatan Bandorasa-Sangkanurip. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: