Saat Kapolri Masih Jadi Kasatreskrim, Pernah Tangkap Pembunuh Pulomas

Saat Kapolri Masih Jadi Kasatreskrim, Pernah Tangkap Pembunuh Pulomas

PELAKU perampokan sadis di Pulogadung dengan enam korban meninggal yang dilakukan Ramlan Butarbutar membuat Kapolri Jenderal Tito Karnavian terhenyak. Pasalnya, Tito pernah berurusan dengan penjahat kambuhan Ramlan Butarbutar saat masih menjabat Kasatserse Polda Metro Jaya (PMJ) pada 2003 hingga 2005. Tito Karnavian menuturkan, Selasa malam (27/12) tim lapangan dari PMJ memberikan laporan bahwa nama kedua pelaku adalah Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Keduanya telah tertangkap pada Senin (28/12) oleh Tim PMJ. “Saya dapat dua nama itu dari semalam,” ungkapnya. Dari kedua orang yang tertangkap itu, salah satu di antaranya yang bernama Ramlan Butarbutar ternyata pernah menjadi pasien alias ditangkap oleh Tito saat menjadi Kasatreskrim PMJ. “Nama aliasnya itu Porkas yang di CCTV itu terlihat berjalan dengan kaki pincang. Dia itu pemain lama,” terangnya. Kalau dulu, Ramlan ini disebut sebagai kelompok Korea Utara, kawasan nongkrongnya di Bekasi dan Pulogadung. “Itu zaman dulu, tapi sekarang ternyata main lagi. Dia itu sudah tua,” tuturnya. Modus yang biasa dilakukan Ramlan ini mencuri dengan kekerasan. Biasanya, mencari hari libur saat kondisi sepi, kelompok Korea Utara ini keliling. ”Mereka mencari mangsa dengan mencari rumah yang pagarnya terbuka. Korbannya dulu diikat dan dilakban mulutnya,” ungkapnya. Sementara itu, cerita nahas yang menimpa keluarga arsitek Dodi Triono juga menjadi duka manajemen Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK-GBK). Sebab, selama ini  Dodi merupakan salah satu pihak yang menjadi mitra kerja PPK-GBK dalam mengembangkan area komplek GBK sejak 2013 silam. Hal tersebut juga ditegaskan Dirut PPK GBK, Winarto. Pernyataan Winarto itu sekaligus menampik kabar bahwa Dodi telah memenangkan tender proyek renovasi Asian Games di kompleks GBK. “Adapun kerja sama lain di luar itu sama sekali tidak bersinggungan dengan Asian Games,\" kata Winarto. Lebih lanjut, Winarto mengatakan kalau situasi yang ada sama sekali tidak akan mengganggu proses renovasi yang telah berlangsung. \"Karena sepanjang pengetahauan saya, almarhum tidak ada hubungan kerja secara langsung dengan proyek tersebut,\" bebernya. (idr/nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: