Gajian Pertama dengan Sistem Kartu Elektronik Temui Kendala

Gajian Pertama dengan Sistem Kartu Elektronik Temui Kendala

MAJALENGKA - Perubahan sistem pembayaran gaji PNS di Majalengka dari kas tunai menjadi transfer langsung ke rekening melalui Kartu PNS Elektornik (KPE) di bank bjb, mengalami kendala. Para pegawai mengeluh. Pasalnya, mereka harus bersusah payah dan bersabar menunggu antrean panjang untuk aktivasi KPE. Belum lagi harus meninggalkan kantor di mana mereka bertugas. Syarifudin SKom (35), salah seorang PNS yang tengah antre mengatakan, telah memiliki KPE sebagai kartu untuk bisa mengambil gaji lewat ATM bjb. Namun PIN kartu itu wajib diaktivasi secara manual lewat costumer service bjb. Mengingat aktivasi itu dilakukan hampir serentak oleh PNS se-Majalengka, maka antrean panjang tak bisa dihindari. “Saya dari jam sembilan pagi saja sudah mendapat nomer antrean 330 belum juga dipanggil. Bahkan sekarang sudah mencapai nomer antrean 900 lebih. Tapi mau bagaimana lagi, karena biasanya awal bulan sudah gajian sampai sekarang belum jadi harus bersabar,” ucapnya kepada Radar Majalengka, Senin (9/1). Hal senada diungkapkan PNS lainnya Asep Sutisna (40), yang mengeluh waktunya terbuang untuk mengantre. Belum lagi pekerjaan yang banyak di kantornya terpaksa ditunda. Tapi dia berkilah sudah mendapat izin dan sepengetahuan pimpinannya. “Setelah mendapatkan aktivasi KPE saya langsung menuju ATM, ternyata ATM bjb sementara tidak bisa melayani transaksi. Dari informasi sesama PNS, ATM itu kehabisan uang tunai dan mungkin bisa ambil lewat bank lain. Hanya saja saya dengar dengar ada biaya tambahan,” ungkapnya. Asep juga menuturkan, informasi yang diterimanya gaji yang ditransfer bjb itu belum dipotong cicilan atau utang. Seperti di Kokardan, bank di luar bjb, iuran bulanan korpri, dharma wanita, dan lainnya. Jadi kata dia, PNS harus membayar sendiri cicilan dan iuran itu ke masing-masing tempat. “Biasanya saya terima gaji melalui kas tunai atau lewat bendahara OPD. Di situ sudah terpotong berbagai cicilan dan iuran. Saya tinggal terima bersihnya saja. Dengan sistem baru ini bisa saja saya jadi repot, mudah-mudahan ada solusi seperti pembayaran kolektif cicilan di masing-masing satuan kerja,” harapnya. (gus/bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: