Mahasiwa-Pemuda Majalengka Dorong Pembubaran Ormas Intoleran

Mahasiwa-Pemuda Majalengka Dorong Pembubaran Ormas Intoleran

MAJALENGKA – Belasan pemuda dan mahasiswa mendatangi gedung DPRD Majalengka, Kamis (19/1). Mereka mendesak anggota dewan mendukung pembubaran organisasi kemasyarakatan (ormas), yang menyebabkan perpecahan di tengah kebhinekaan bangsa. Aksi tersebut mereka lakukan setelah melakukan penandatanganan petisi, yang berisi pernyataan sikap menuntut pembubara ormas yang diduga menimbulkan perpecahan tersebut. Mereka meminta para wakil rakyat mendukung aksi dan pernyataan sikap mereka. Sejumlah elemen yang menyatakan sikap diantaranya GMNI, Gerakan Pemuda Marhaen, Gerakan Siswa Nasional Indonesia, Solidaritas Pemuda dan Mahasisa Majalengka, Suporter Viking Majalengka, Majalengka Muda, Karang Turina Kecamatan, DPK Gapenta Majalengka, dan beberapa elemen pemuda lainnya. Koordinator aksi, Agus Pindra menyebutkan aspirasi mereka kali ini adalah menuntut pembubaran salah satu ormas. Mereka menganggap ormas tersebut telah memecah belah masyarakat Indonesia, dengan menjadikan alasan ranah agama yang justru telah keluar dari koridor yang semestinya dijalankan. “Ini tuntutan kami dan tujuan kami mendatangi DPRD, agar pemerintah bisa menyikapi dan menyatakan ormas tersebut bersalah,” ujarnya. Materi petisi yang ditandatangani diantaranya menuntut ormas intoleran dibubarkan dan ditetapkan sebagai organisasai terlarang, karena telah menimbulkan perpecahan di tengah msyarakat serta menghina Pancasila dan nilai luhur budaya sunda. Mereka mendorong dan menuntut pemerintah dan aparat penegak hukum memastikan organisasi yang berhak hidup dan berkembang di Indonesia adalah organisasi yang tunduk pada Pancasila, konstitusi, dan Undang-undang Ormas Nomor 17 Tahun 2013. Poin lainnya adalah menolak pimpinan ormas yang diduga intoleran tersebut sebagai pemimpin besar salah satu agama di Indonesia. Mereka juga mendukung proses hukum yang dilakukan pihak kepolisian terhadap perbuatan salah satu pimpinan ormas, yang diduga telah menghina Pancasila dan melecehkan budaya luhur sunda. “Kami sebagai bagian dari elemen masyarakat Kabupaten Majalengka, mengajak segenap elemen bangsa lainnya secara sadar dan berani melawan dan memerangi siapapun yang melecehkan NKRI, Pancasila, dan nilai luhur budaya Indonesia. Kami ingin memastikan nilai luhur dalam keberagaman tetap dinikmati anak cucu,” paparnya. Di gedung Dewan, mereka diterima pimpinan DPRD Majalengka, kemudian berdiskusi dan dialog memaparkan apa yang menjadi aspirasi dan keinginan elemen masyarakat, pemuda, dan mahasiswa tersebut. Aspirasi itu kemudian menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran DPRD. (azs)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: