Geluti Dunia Kuliner, Nina Bertha Menginspirasi lewat Kelas Pastry

Geluti Dunia Kuliner, Nina Bertha Menginspirasi lewat Kelas Pastry

LAMA berkecimpung di dunia kuliner membuat pengalaman Nina Bertha bertambah. Demi mewujudkan hobinya di bidang pastry, karirnya sebagai model catwalk dalam Zema Artist Management milik Arzeti Bilbina, ditinggalkannya. ”Semuanya memang berawal dari hobi,” ujar cerita Nina saat ditemui di kawasan Simpruk, Jakarta Selatan. Seiring waktu berjalan, Nina mulai menentukan kemana langkah kakinya akan difokuskan. Bukan sebagai model, bukan pula sebagai pengajar Bahasa Inggris. Nina memilih untuk bekerja di dapur sebagai juru masak. ”Sebetulnya pas kuliah sudah ada hobi pastry. Teman-teman juga beberapa suka pesan. Jadi sudah lama berteman baik dengan dapur,” katanya. Seakan mengikuti jejak para chef cantik seperti Farah Quinn, Priscilya Princessa, Aiko dan banyak lagi. Bersama sahabatnya, Livianca Venaessa. Perempuan cantik kelahiran cantik kelahiran 7 Oktober 1988 itupun memutuskan berkarir di dunia kuliner dengan mendirikan sekolah pastry. ”Awalnya kenal biasa, setelah menemukan chemistry akhirnya kita sepakat mmendirikan kelas pastry,” jelasnya. Dengan nama Sweet Troops, sekolah tersebut berdiri di kawasan Simpruk, Jakarta Selatan. Sejumlah Program disuguhkan chef Nina bersama sahabatnya itu. Mulai kuliner western hingga east. Semua dihadirkan dengan para chef-chef berbakat. ”Nantinya juga ada kolaborasi,” jelasnya. Seakan ingin memberikan kenyamanan yang berbeda dari sekolah Pastry lainnya. Sweet Troops, lanjut Nina, menyediakan beragam alat membuat kue. Siswanya hanya membawa badan, dan hasil masakan mereka bisa dibawah pulang. ”Lewat sekolah ini kami tak hanya memberikan knowledge, tetapi kenayaman student, service. Seperti mereka datang tak perlu bawa apa-apa. Masak sekolah bawah mixer, ini kan nggak lucu,” tegas jebolan Ajang pencarian bakat Masterchef Indonesia itu. Livianca Venaessa menambahkan, studio Sweet Troops merupakan lembaga standar internasional. Para chef-nya pun tak hanya lokal. Sebaliknya, chef internasional. ”Kita juga menghadirkan chef lokal dan internasional, yang berprestasi,” tegasnya. (anh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: