3 Kecamatan Bakal Jadi Ekowisata Mangrove di Kabupaten Cirebon

3 Kecamatan Bakal Jadi Ekowisata Mangrove di Kabupaten Cirebon

KABUPATEN Cirebon memiliki garis pantai yang cukup panjang. Yaitu 72 km di wilayah utara Propinsi Jawa Barat, sehingga tentunya penanaman mangrove sangat potensial di Kabupaten Cirebon. Selain untuk menyelamatkan pantai dari abrasi, mangrove juga bisa dikembangkan menjadi obyek wisata. Pemkab Cirebon telah menyiapkan tiga Kecamatan yang akan dijadikan ekowisata mangrove. “Kita punya garis pantai yang cukup panjang yakni sepanjang 72 km. Tentunya menurut kami ini sangat potensi sekali untuk kembangkan ekowisata mangrove,” ujar Kabid Ekonomi pada Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Cirebon, Agus Waluyo Hadi. Menurut Agus, telah menyiapkan tiga lokasi yang akan dijadikan ekowisata mangrove. “Ada tiga titik lokasi yang bakal jadi ekowisata yaitu Gunung Jati, Mundu serta Losari. Kami instensif mengadakan program di Gunung Jati,” sebut Agus. Agus mengatakan, Kabupaten Cirebon memang banyak sekali potensi wisata kelautan. Namun setelah dilakukan kajian konsultan, ternyata Kabupaten Cirebon lebih cocok kepada ekowisata mangrove. “Setelah ada kajian dari konsultan, kita tambah semangat mengadakan program untuk lokasi ekowisata ini,” katanya. Sementara itu, Ketua LSM Panglaot Yudha Putra Teuku Fachrudin sangat setuju dengan rencana ekowisata mangrove di Kabupaten Cirebon. “Kita dukung, karena memang kalau kita lihat kota lain yang bertetangga dengan Kabupaten Cirebon seperti Indramayu saja sudah punya ekowisata mangrove,” tuturnya. Fachrudin siap membantu Pemkab Cirebon jika ekowisata mangrove dikembangkan. “Yang pertama kali dilakukan yaitu mendesain lokasi penanaman mengrove di Kecamatan Gunung Jati tepatnya Desa Jatimerta dan Desa Klayan. Selain itu kita pun sudah memetakan ketebalan penanaman, yaitu mulai dari 75 meter hingga 200 meter ke laut,” jelasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: