Persib Tingkatkan Intensitas Latihan

Persib Tingkatkan Intensitas Latihan

KURANG dari sepekan menuju turnamen pra musim Piala Presiden, asisten pelatih Persib Bandung, Herrie Setyawan menaikkan intensitas latihan. Apalagi, saat ini skuad Maung Bandung sudah lengkap. “Hari ini tetap maintanance kondisi. Hari ini sama besok kita naikkan lagi intensitas latihan. Kemarin selesai uji tanding, kita free, jadi sekarang di-up lagi,” kata Herrie usai memimpin latihan di Lapangan Lodaya Bandung dikutip Persib.co.id, Senin (30/1). Untuk masuk strategi, pihaknya masih menunggu kepala pelatih Djadjang Nurdjaman. Meski demikian, menurutnya, Atep dkk mulai memperlihatkan progers yang bagus. “Antusias latihan mereka tinggi sekali, progresnya juga bagus. Kekompakan dan komunikasi di setiap lini sudah mulai terjalin,” tambahnya. Di sisi lain, perjalanan karir Jajang Sukmara penuh dengan kerja keras dan dilalui dengan cukup pahit. Beruntung baginya, dia dibantu tiga pemain Timnas Indonesia. Tiga pemain yang akan selalu dikenangnya. Tiga pemain tersebut adalah Cristian Gonzales, Patrick Wanggai dan Hendro Kartiko. “Saya tak akan melupakan kebaikan mereka,\" kenang pemain yang biasa disapa Jasuk ini. Gonzales, menurutnya, memiliki peran dalam masa-masa awal karir sepakbolanya. Saat itu, kondisi ekonomi keluarga Jajang yang pas-pasan membuatnya tak cukup mampu untuk gonta-ganti sepatu bola. Dia mempertahankan sepatu lamanya yang dia kenakan sejak berlatih bersama Saint Prima. Sepatu itu pula yang menemaninya masuk dan magang di Persib. Dan, sepatu itu pula yang membuat Gonzales akhirnya berada dalam daftar orang-orang yang berjasa dalam karir Jasuk. Jajang bercerita, saat itu sepatu dengan merek ternama didapatkannya karena Gonzales ‘kesal’ melihat Jajang yang pagi dan sore pakai sepatu yang sama. Apalagi, kondisi sepatu tersebut terhitung tidak lagi layak dipakai. Sepatu pemberian Gonzales itu pun diterimanya dengan gembira. Dia masih mengingat permintaan Gonzales untuk membuatnya berlatih lebih keras dengan sepatu itu. Latihan keras yang dilalui Jasuk bukan hanya membuatnya masuk skuad utama Persib. Performa pemain yang berposisi sebagai full back ini juga beberapa kali terpantau panggilan timnas. Di sana dia bertemu dengan Hendro Kartiko dan Patrick Wanggai yang akhirnya juga tak tega melihat Jasuk hanya mengenakan satu sepatu. \"Sama ceritanya seperti kejadian Gonzales,” ucapnya sambil tersenyum. Jasuk menjelaskan, dia tak gonta-ganti sepatu karena gaji yang didapatkannya lebih sering diberikan kepada orang tuanya. Dia mengesampingkan membeli perlengkapan sepakbola. Saat ini Jasuk terhitung sebagai pemain terlama di Persib setelah Hariono dan Atep. Namun begitu, dia tak melupakan tiga pemain dan sepatu hibahnya tersebut. \"Sepatunya masih ada dan saya simpan. Tapi kondisinya sudah hancur. Soalnya dulu dipakai pagi dan sore latihan, main pakai itu juga,” tutup pemain asal Soreang ini. (net/mid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: