Host Fee Rp800 Juta untuk 11 Hari

Host Fee Rp800 Juta untuk 11 Hari

JAKARTAHost fee menjadi salah satu isu paling penting yang dibahas sepanjang empat hari terakhir perhelatan Piala Presiden. Sebab, beberapa tuan rumah menyatakan keberatan atas kecilnya nominal yang diberikan. Nah, besaran itu pun mencapai titik temu dalam rapat pertemuan PSSI dengan perwakilan kelima tuan rumah di kantor sekretariat PSSI di Grand Rubina, Kuningan, sore kemarin (31/1). Ketua Panitia Pelaksana Piala Presiden, Iwan Budianto mengatakan, dari hasil rapat, semua host menyepakati mendapat subsidi sebesar Rp800 juta. Nominal itu berlaku sama bagi Sleman, Bandung, Malang, Madura, dan Bali. Dana itu pun bakal digunakan tidak hanya untuk menggelar fase grup selama setidaknya 11 hari. Namun juga untuk menanggung penginapan tiga tim kontestan lainnya selain tuan rumah. ”Minimal, hotel tempat klub menginap berbintang tiga,” ujar Iwan ketika ditemui seusai rapat. Kemudian, setiap tuan rumah juga harus menyediakan setidaknya tiga lapangan bagi tim kontestan selain tentunya main venue masing-masing host. Kemudian, keputusan mengenai dana lainnya adalah subsidi transportasi yang bakal diterima oleh setiap peserta. Iwan yang juga menjabat sebagai CEO Arema FC tersebut menjelaskan, setiap klub bakal mendapat dana segar Rp100 juta, terkecuali dua tim asal Papua, Persipura Jayapura dan Perseru Serui. Karena faktor jarak, kedua tim tersebut bakal mendapat tambahan 25 persen. Selain itu, pembicaraan tersebut juga menyangkut bayaran per laga atau match fee. Salah satu daerah yang paling getol mempersiapkan turnamen pra musim tersebut adalah Sleman. Maklum saja, Stadion Maguwoharjo bakal dijadikan laga pembuka, sehingga dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo Sabtu mendatang (4/1). Direktur Operasional PSS Sleman, Rumadi mengatakan, salah satu atraksi yang bakal digelar adalah membangun sebuah patung Elang Jawa, julukan PSS. Persiapan untuk membangun patung tersebut sudah dilakukan oleh Slemania, sebutan suporter PSS, sejak lima hari yang lalu. Rumadi mengatakan, patung Elang tersebut bakal diletakkan di tribun sebelah Selatan. ”Selain itu, terdapat beberapa atraksi lain untuk memeriahkan acara,” ucap pria yang mendapat ampunan dari PSSI atas kasus sepak bola gajah itu. Selain masalah dana subsidi, isu lain yang dibahas berkaitan dengan masalah pemain muda. Sesuai dengan regulasi yang bakal diterapkan di Liga-1 nanti, setiap tim harus memiliki lima pemain U-23, dengan di antaranya berstatus sebagai starter. Nah, berdasarkan hasil rapat yang digelar sejak pukul 14.00 tersebut, disepakati bahwa para pemain U-23 haruslah dimainkan minimal 45 menit. ”Terserah setiap klub mau memainkannya kapan,” papar Iwan. ”Mau sejak awal, mau babak kedua, atau tengah-tengah. Yang jelas 45 menit,” lanjut pria yang pernah menjadi Manajer Persik Kediri itu. Adapun untuk pemain asing, Direktur Media dan Hubungan Internasional, Iwan mengatakan bahwa setiap klub diperbolehkan untuk mendaftarkan berapa pun pemain asingnya. Asal di lapangan yang dimainkan hanya dua pemain non-Asia, dan satu Asia. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: