Tuduhan Antasari, SBY Sebut Terkait Pilkada DKI Hari Ini

Tuduhan Antasari, SBY Sebut Terkait Pilkada DKI Hari Ini

JAKARTA- Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung merespons pernyataan yang dilancarkan Antasari. Sebelumnya, Antasari menyatakan SBY berada di balik rekayasa kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang menjeratnya. “Hari ini (kemarin, red) tiba-tiba ada serangan dan black campaign dari Antasari yang baru dapat grasi,” terang Presiden RI ke-6 itu di kediamannya kawasan Mega Kuningan Timur tadi malam. (Baca: 8 Tahun Dipendam, Antasari Buka Rahasia Kasus Pembunuhan Zulkarnaen) Menurut dia, Antasari berbicara yang esensinya menuduh dan merusak nama baik SBY. Sebenarnya, kata ayah dua anak itu, sudah lama memperkirakan kejadian itu. Banyak sahabat dan keluarga yang mengingatkannya. “Awas Pak, ada gerakan politik yang menggunakan Antasari untuk mendiskreditkan SBY,” ucap pria asal Pacitan yang mengenakan baju koko putih itu. Peringatan itu disampaikan dua bulan lalu. Dan sekarang, lanjutnya, hal yang diprediksi itu benar-benar terjadi. Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu mengatakan, pemberian grasi Presiden Joko Widodo kepada Antasari bermuatan politik. Pemberian grasi itu mengandung misi untuk menyerang, dan merusak nama baik dirinya dan keluarganya. Serangan itu diluncurkan sehari sebelum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta dilaksanakan. Jadi, tutur dia, sulit untuk tidak mengaitkan bahwa serangan, fitnah, dan pembunuhan karakter itu berkaitan langsung dengan pilkada. \"Saya ulangi, terkait langsung dengan yang akan dilakukan esok hari (hari ini),\" paparnya. Dia menduga, serangan itu direncanakan secara matang oleh Antasari dan aktor di baliknya. Jadi, serangan tersebut tidak muncul secara tiba-tiba. Tujuannya jelas, yaitu agar nama SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono rusak dan tercoreng, sehingga kalah dalam pilkada. SBY mengatakan, sejak November 2016 lalu, serangan terus diluncurkan agar elektabilitas Agus drop dan kalah di pilkada. \"Menghancurkan nama baik SBY dan Agus di jam-jam terakhir,\" tutur dia. Politik seperti itu, kata SBY, sangat kasar dan tidak berperadaban. Kekuasaan melukai dan menindas yang lemah. Dia menyatakan, tuduhan sadis dan fitnah yang dilancarkan Antasari akan dia tuntut secara hukum. Meskipun, ucapnya, dia pesimis keadilan sulit didapatkan. Namun, dia percaya keadilan akan diberikan Allah. Dia tidak tahu kapan keadilan itu datang. Pria yang menjabat presiden dua periode itu menjelaskan, Antasari menuduh dirinya sebagai inisiator di balik kasus hukumnya. Seolah-olah mantan Ketua KPK itu tidak bersalah dan hanya menjadi korban. \"Tuduhan itu tidak benar, tanpa dasar dan liar,\" tuturnya. Tidak ada niat, pikiran dan tindakan untuk mengiring kasus Antasari. Tidak ada kaitannya jabatannya saat itu dengan Antasari. Dia tidak pernah menggunakan kekuasaannya untuk mencampuri proses penegakan hukum. Dia tidak pernah melakukan intervensi terhadap hakim, dan jaksa dalam menangani perkara tersebut. SBY berharap penegakan kasus Antasari kembali dilakukan. \"Ungkap kebenaran segamblang-gamblangnya,\" katanya. Karena kasus Antasari sudah terang benderang. Dia tidak ada kaitannya sama sekali dengan kasus itu. Dia hanya dituduh secara sadis. Menurut SBY, wajah demokrasi dan keadilan di negeri ini mengalami ancaman serius. Sejak Agus maju, tekanan dan pembunuhan terus berdatangan. Apakah Agus tidak boleh menggunakan hak konstitusionalnya, sehingga pesaingnya menggunakan cara yang tidak demokratif. \"Apa yang dilakukan Antasari tidak mungkin tanpa restu,\" ucapnya. Sementara itu, kuasa hukum SBY, Didi Irawadi menuturkan, pihaknya melaporkan Antasari karena pencemaran nama baik dan fitnah. ”Semua barang buktinya ada kok,” ungkapnya ditemui di Bareskrim. Menurutnya, kasus pencemaran nama baik ini akan dilakukan gelar perkara nantinya. Namun, untuk pernyataan politik dan lainnya, akan disampaikan SBY secara langsung. (idr/byu/far/lum/bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: