Dana Revitalisasi Pasar Tradisional Minim

Dana Revitalisasi Pasar Tradisional Minim

INDRAMAYU - Dana revitalisasi pasar tradisional dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Indramayu 2017 masih cukup minim. Yaitu di bawah Rp 40 miliar. \"Jumlah anggaran tersebut (di bawah Rp 40 miliar, red) masih di bawah estimasi. Sehingga kami masih mengharapkan bantuan dari provinsi dan pusat terkait persoalan revitalisasi pasar,\" ujar Kepala Bidang Pengelolaan Pasar pada Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM Kabupaten Indramayu, Susyadi. Susyadi mengatakan, kebutuhan total untuk revitalisasi sejumlah pasar tradisional, angkanya di atas Rp 50 miliar. Meski demikian, wacana untuk revitalisasi tetap akan dilakukan. \"Upaya untuk menjadikan jalan pasar lebih baik lagi akan dilakukan. Rencana untuk membuat jalan dengan dibeton di lokasi pasar juga tengah diupayakan,\" kata dia. Sementara untuk penertiban pedagang di Pasar tradisional Kota Indramayu, rencananya pedagang yang ada di jalur hijau dipindahkan ke tanah kosong milik pemda yang terletak tidak jauh dari pasar. \"Terutama untuk Banprov, kami mengharapkan bisa ada kelanjutan agar revitalisasi yang telah direncanakan bisa dilakukan,\" ujarnya. Berbagai proyek revitalisasi pasar yang dilakukan pada tahun 2015 dan 2016 lalu, misalnya, banyak yang menggunakan anggaran Banprov maupun pemerintah pusat. seperti revitalisasi Pasar Bangkir maupun Pasar Karangampel. Sementara masih banyak pasar daerah yang belum tersentuh program revitalisasi. Dia menyebutkan, terdapat 13 pasar daerah di Indramayu. Akan tetapi, yang sudah tuntas direvitalisasi hanya dua pasar, yakni Pasar Losarang dan Pasar Karangampel. Dia mengakui, persoalan anggaran menjadi sebab klasik yang membuat revitalisasi pasar tradisional belum tuntas. Ketua Komisi C DPRD Indramayu, M Alam Sukmajaya mengatakan, Komisi C akan terus mendorong agar keberadaan pasar tradisional lebih representatif. Kuncinya pada manajemen pengelolaan pasar. Menurutnya, kepala pasar harus mampu menata pasar dan bertindak tegas. “Dari 13 pasar tradisional yang ada, kami berharap ada yang bisa menjadi percontohan,” ujarnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: