BNP2TKI Telusuri Praktik Pengumpulan Fotokopi Paspor Eks TKW Saudi

BNP2TKI Telusuri Praktik Pengumpulan Fotokopi Paspor Eks TKW Saudi

CIREBON - Tim Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pusat datang ke Cirebon. Mereka merespons laporan warga terkait praktik pungumpulan fotokopi paspor eks TKW Saudi. Karena itu tim BNP2TKI melakukan penelusuran, Jumat (17/2) lalu. Salah satunya ke rumah Samian, warga Desa Lungbenda, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. (Baca: Eks TKW Saudi Diminta Kumpulkan Fotokopi Paspor, untuk Apa?) Samian melakukan pengepulan fotokopi paspor dan identitas lainnya milik eks tenaga kerja wanita (TKW) Saudi. Namun, saat didatangi tim BNP2TKI yang bersangkutan tidak ada di tempat. Sehingga tim BNP2TKI hanya mengklarifikasi istri Samian. Tim BNP2TKI juga melihat berkas fotokopi paspor dan identitas milik eks TKW Saudi yang dikumpulkan Samian. Haryanto, salah satu petugas BNP2TKI mengatakan, penelusuran timnya untuk mencegah tindakan penyalahgunaan oknum yang berkepentingan. Karena tidak sesuai prosedur maupun peraturan yang berlaku. Hariyanto membenarkan, telah menemukan praktik pengepulan fotokopi paspor eks TKW Saudi. Namun, sejauh ini pengepul belum meminta uang terhadap mantan TKW yang mengumpulkan berkas data diri. Sehingga menurut Haryanto, belum ada yang dirugikan dalam kasus tersebut. Namun, BNP2TKI akan melakukan klarifikasi lebih lanjut. \"Samian akan diundang ke kantor BPN2TKI pusat di Jakarta, tanggal 22 Februari 2017 nanti untuk menjelaskan apa yang dia lakukan,\" jelas Haryanto saat dikonfirmasi radarcireboncom, Minggu (19/2). Seperti diketahui, saat ini di Kabupaten Cirebon, banyak eks TKW Saudi mengumpulkan fotokopi paspor dan identitas lainnya seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Berkas itu kemudian dikumpulkan ke pengepul dengan iming-iming mendapat dana dari Kedutanaan Arab Saudi. Nominalnya terbilang besar. Per orang akan mendapat Rp 8 juta. Belum diketahui kebenaran informasi tersebut. Namun, membuat banyak eks TKW Saudi tergiur untuk mengumpulkan data pribadi. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: