Luar Biasa, Petani 11 Negara di Afrika Belajar Pertanian di Kuningan

Luar Biasa, Petani 11 Negara di Afrika Belajar Pertanian di Kuningan

  KUNINGAN - Sebanyak 12 petani dari 11 negara Afrika mengikuti pelatihan di Pusat Pelatihan Pertanian Swadaya (P4S) Cara Tani, Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. Mereka menjadi peserta pelatihan dalam program kerjasama Selatan-Selatan yang digagas Kementerian Luar Negeri bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI. Kehadiran para peserta pelatihan bersama rombongan pejabat dari Kemenlu dan Kementan RI di Kantor P4S Cara Tani disambut langsung oleh Bupati Kuningan Acep Purnama dan Kadis Pertanian Triastami serta Kepala P4S Tawa Amirudin. Dalam kesempatan tersebut, satu persatu para peserta pelatihan memperkenalkan diri sekaligus mengungkapkan perasaannya bisa mengikuti pelatihan pertanian di Indonesia. \"Saya senang bisa menjadi salah satu yang terpilih mengikuti pelatihan pertanian di Indonesia ini. Saya sangat kagum sepanjang perjalanan melihat hamparan persawahan yang hijau, bahkan sampai menjadikan tanaman sebagai dekorasi acara penyambutan ini. Hal seperti ini tidak pernah saya temui di negara saya,\" kata salah seorang petani asal Tanzania Francis Raphael Sendalo dalam bahasa Inggris. Francis yang datang bersama teman senegaranya Haruna Ally Omary, mengaku sangat bersemangat mengikuti pelatihan tersebut untuk kemudian ditularkan kepada para petani di negaranya. Bersama 10 teman dari negara Afrika lain yaitu Angola, Ethiopia, Gambia, Kenya, Madagaskar, Mozambique, Namibia, Nigeria, Sudan dan Zimbabwe, mereka akan mengikuti pelatihan pertanian oleh pembimbing dari P4S Cara Tani selama 40 hari. Kepala Pusat Pelatihan Pertanian dari Kementerian Pertanian RI Widi Hardjono mengatakan, program pelatihan ini merupakan wujud dari kerjasama Selatan-Selatan di bidang pertanian. Salah satunya adalah kewajiban Bangsa Indonesia memberikan pengajaran tentang pertanian mulai dari cara pengolahan lahan, penanaman, perawatan hingga panen termasuk teknologi irigasi. “Mereka akan mendapatkan pelatihan tentang cara budi daya padi selama 40 hari di P4S Cara Tani yang diketuai oleh Pak Tawa Amirudin ini mulai dari persiapan hingga pemanenan termasuk pendistribusiannya. Juga ada pelatihan tentang ternak, budi daya jagung dan segala hal tentang pertanian yang pembinaannya dilakukan oleh petani juga,\" kata Widi. Setelah mengikuti pelatihan selama 40 hari di Kuningan ini, lanjut Widi, para peserta ini akan melihat pengelolaan pertanian yang difasilitasi oleh pemerintah yaitu di daerah Lembang, Bandung. Dengan pelatihan tersebut, diharapkan akan menjadi bekal para peserta yang sebagian besar juga berprofesi sebagai petani untuk ditularkan kepada para petani lain di negaranya. Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama mengapresiasi kehadiran petani dari Afrika sebagai momentum untuk memperkenalkan tentang Kabupaten Kuningan ke dunia luar. Tidak hanya mengenalkan tentang pertanian, namun juga potensi budaya dan wisatanya. Perlu diketahui juga, kata Acep, Kabupaten Kuningan telah mendeklarasikan diri sebagai Kabupaten Konservasi di mana konsep pembangunan selalu mengedepankan program pelestarian alam. “Kami bangga dan berterimakasih, menjadi daerah yang ditunjuk sebagai tempat pelatihan pertanian bagi para petani dari Afrika ini, selain mereka bisa mendapat ilmu tentang pertanian, juga akan dikenalkan dengan budaya dan wisata Kabupaten Kuningan sehingga nantinya mereka bisa menjadi duta wisata untuk memperkenalkan Kabupaten Kuningan ke negara asalnya,\" kata Acep. (fik)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: