Hari Ini 8 Kandidat Berebut Kursi Presiden Timor Leste

Hari Ini 8 Kandidat Berebut Kursi Presiden Timor Leste

DILI - Har ini Timor Leste menggelar pemilihan umum (pemilu) presiden. Pemilu keempat di negara yang pernah menjadi bagian dari Republik Indonesia (RI) itu diikuti delapan calon presiden. Delapan kandidat itu adalah Francisco Guterres Lu-Olo dari Partai Fretilin, Antonio da Conceicao dari Partai Demokrat, Antonio Maher Fatuk Mutin dari Partai Sosialis Timor, Amorim Dias (independen), Jose Luis Guterres (independen), Angela Freitas Partai Trabalhista (Worker Party), Luis Tilman (independen), dan Aniceto das Neves (independen). Dalam debat terakhir Kamis (16/3) malam, para capres memperdebatkan empat hal pokok bagi kelangsungan Timor Leste. Yakni aspek hukum, ekonomi, pertahanan keamanan, serta hubungan internasional. Semua calon berjanji menjunjung tinggi masalah hukum di Timor Leste. ”Jika terpilih sebagai presiden, saya tidak akan mengintervensi hukum,\" tegas Antonio da Conceicao, calon yang diusung Partai Demokrat. Hal yang sama dikemukakan Francisco Guterres alias Lu-Olo. Calon yang diunggulkan banyak kalangan itu bertekad mempertahankan institusi demokrasi. ”Hukum harus ditegakkan, sehingga kedaulatan negara tetap terjaga,” tuturnya. Menurut Lu-Olo, bila proses hukum diintervensi kepentingan politik, kedaulatan negara bisa terancam. Pada hari kedua masa tenang kemarin, para kandidat presiden melakukan konsolidasi internal. Dua calon yang menjadi unggulan utama, Lu-Olo dan Antonio da Concecao alias Kalohan, berada bersama tim sukses masing-masing. Lu-Olo memimpin rapat di markas Partai Fretilin di Nicolau Lobato, Fatuhada. Sementara itu, Kalohan menggelar acara di Distrik Liquica. Regulasi pemilu presiden kali ini berbeda dengan sebelumnya. Warga diharuskan memilih di tempat mereka terdaftar. Tidak bisa memilih di sembarang tempat. Hal itu memaksa warga perantauan pulang kampung untuk bisa mencoblos. Meski pemerintah memberikan libur resmi dua hari, hari ini dan besok, banyak warga yang mengeluh. Dengan alasan tidak memiliki biaya untuk transportasi, banyak warga perantauan yang tidak pulang kampung untuk menggunakan hak pilih. Ini kali keempat Timor Leste menggelar pemilu sejak lepas dari Indonesia pada 1999. Bekas provinsi ke-27 Indonesia itu kini berpenduduk 1,183 juta jiwa. Sekretariat Pelaksana Penyelenggara Pemilu Timor Leste (STAE) mencatat, 731.000 pemilih akan mengikuti pemilu presiden kali ini. Coblosan dilakukan di 944 tempat pemungutan suara (TPS). Yang menarik, selain di Timor Leste, ada pula TPS di Lisbon (Portugal) serta Darwin dan Sydney (Australia). Pada Pemilu 2013, Panglima Perang Falintil, sayap militer Fretilin, Taur Matan Ruak, terpilih sebagai presiden. Dia memenangi pemilihan dalam dua ronde atas Francisco Guterres. Kali ini Taur Matan Ruak tidak mencalonkan lagi. Dia memilih mundur. (*/c9/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: