Kado Pahit HUT Kabupaten Cirebon, Ribuan Rumah Terendam Banjir

Kado Pahit HUT Kabupaten Cirebon, Ribuan Rumah Terendam Banjir

CIREBON- Dua hari jelang ulang tahun Kabupaten Cirebon, warga di sejumlah desa di Kecamatan Waled, Pabedilan, dan Gebang mendapat kado pahit banjir, Jumat (31/3). Banjir datang setelah hujan turun merata di Kuningan dan Cirebon sejak Kamis (30/3). Kondisi itu diperparah dengan belum adanya normalisasi sungai di wilayah Kabupaten Cirebon. Saat air datang dari hulu, badan sungai sudah tak bisa lagi menampung debit air yang begitu besar. Wilayah pertama yang disapu banjir yakni Kecamatan Waled. Rumah-rumah warga mulai disapu air sekitar pukul 20.30 WIB. Sejumlah desa di sepanjang aliran Sungai Ciberes seperti Ciuyah, Ambit, Gunungsari dan Mekarsari disapu banjir bandang secara berurutan. Wilayah-wilayah lainnya di sekitar hilir pun kebagian jatah yang sama. Sejumlah desa di Kecamatan Gebang juga terendam banjir. Titik terparah terdapat di Desa Gebangudik. Di titik ini, air menggenangi perumahan warga selama sehari semalam. Meskipun sempat surut, air tiba-tiba naik lagi pada dini hari dan bertahan hingga siang hari kemarin. “Air naiknya jam 8 malam. Surut beberapa jam setelahnya, tapi menjelang pagi naik lagi,” ujar Ardi (42) warga Desa Gabangudik, kemarin. Dikatakan Ardi, kondisi banjir tersebut sudah biasa dan sering terjadi. Terlebih jika terjadi hujun di sekitar wilayah hulu. Warga sekitar pun sudah mengantisipasi dengan membuat  tanggul penahan air di rumah masing-masing. Namun air yang datang tersebut terlalu besar, sehingga tanggul penahan air tak kuasa menahan derasnya air. “Di sini saja satu dusun sekitar 450 rumah, belum dusun-dusun yang lain. Wilayah Gebang lumayan banyak yang terendam. Mulai Gebangudik, Gebangilir sampai Gebangmekar,” katanya. Sementara itu, terlalu lama berada di dalam air membuat warga sekitar terserang penyakit. Beruntung tim medis dari Puskesmas Gebang cepat merespons dan  langsung membuka posko medis di sekitar lokasi banjir di Desa Gebangudik. “Sampai siang ini (kemarin, red) jumlah warga yang berobat ke posko kita sekitar 23 orang,” ujar Jejen Zaenudin, salah satu anggota tim medis Puskesmas Gebang. Sementara itu, Wakapolres Cirebon Kabupaten Kompol Bonifacius Surano SH MSi turun langsung memantau desa-desa terdampak banjir. Boni- panggilan akrab  Bonifacius Surano- mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan personel setelah menerima informasi banjir di Cirebon timur. Anggotanya langsung siaga agar warga tidak panik, terutama ketika mengungsi meninggalkan rumah. “Sudah dari malam kemarin kita gerakkan anggota. Kita tempatkan di titik-titik bencana, juga koordinasi dengan BPBD untuk menentukan langkah-langkah dan tindakan yang diperlukan,” ungkapnya. Dia mengatakan ketinggian banjir di beberapa titik antara 80 cm sampai 1 meter. “Mudah-mudahan air cepat surut. Kita juga bersiap untuk kondisi terburuk, perahu karet untuk evakuasi sudah kita siagakan,” pungkasnya. Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kabupaten Cirebon, ribuan rumah terendam. Hingga kemarin, air mulai surut. Meski demikian, kondisi di hampir setiap desa terdampak masih memprihatinkan. Rumah-rumah warga dipenuhi lumpur. Warga juga membutuhkan bantuan sembako dan air bersih. (dri)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: