Pelajar SMK Dipanah, Ibu Korban: Anak Saya Tidak Punya Musuh

Pelajar SMK Dipanah, Ibu Korban: Anak Saya Tidak Punya Musuh

CIREBON - Deri (18) pelajar salah satu SMK swasta di Cirebon, berhasil menjalani operasi pencabutan anak panah yang tertancap pada kepalanya. Operasi dilakukan di RSUD Arjawinangun, Minggu (2/4). Korban yang didampingi ibu kandungnya mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi Sabtu (1/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu Deri pulang usai mengikuti istighosah di sekolahnya. Pelajar asal Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon tersebut pulang naik kendaraan umum jenis Kopayu. Saat turun, Kopayu yang dinaiki Deri dipanah dua remaja tak dikenal. Kepal Deri langsung terkena panah. Bahkan, busur panah nempel di kepalanya. “Karena kaget, saya langsung jatuh dan ditolong beberapa tukang ojek yang biasa mangkal di lokasi sekitar,\" kata Deri. Pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor. Menurut Deri, kedua pelaku itu adalah pelajar. Hal itu karena celana yang dikenakan pelaku adalah seragam sekolah menengah atas. Pelaku memakai jaket warna hitam. “Saat terjatuh itu, saya sempat melihat pelaku. Tapi saya belum tahu pasti pelaku itu pelajar dari sekolah mana, karena seragamnya ditutupi jaket hitam,\" ungkapnya. Deri juga mengaku tak punya masalah dengan siapa pun. Termasuk dengan pelajar dari sekolah lain. Bahkan, melakukan aksi tawuran pun dia tidak pernah terlibat. Dia mengaku hanya konsentrasi dalam kegiatan belajar di sekolah. “Saya hanya menjadi korban saja dari kejadian ini,“ katanya. Ibu kandung Deri, Satiri (35) mengungkpakan, anak pertamanya dari dua bersaudara tersebut adalah orang yang penurut; tidak pernah melakukan hal-hal aneh. Terlebih lagi memiliki permasalahan dengan orang lain. “Anak saya ini tidak pernah punya musuh. Anak saya hanya menjadi korban salah sasaran saja,“ terangnya. Satiri meminta kepada kepolisian untuk segera mengungkap siapa pelaku pemanahan anaknya. Karena menurutnya, jika seorang pelajar sudah berani melakukan penyerangan brutal semacam itu, bisa dibilang preman. “Saya minta pelakunya segera ditangkap supaya ada efek jera,“ harapnya. Kapolsek Gempol Kompol Yana Mulyana mengungkapkan, pihaknya telah memerintahkan petugas Unit Reskrim untuk mengusut tuntas pelaku pemanahan. “Kasus ini masih kami selidiki, dan kami sudah perintahkan anggota untuk mencari pelakunya,“ tegasnya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: