Server Kemendagri Gangguan, Blanko E-KTP Nganggur

Server Kemendagri Gangguan, Blanko E-KTP Nganggur

  CIREBON – Blanko kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) yang baru-baru ini tiba di Cirebon ternyata masih belum bisa dicetak. Pasalnya, sistem informasi kependudukan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) masih mengalami gangguan. “Saya juga nggak tahu, kapan ini bisa connect. Kita butuh terhubung dengan sistem di kemendagri kalau mau nyetak, karena harus narik data kependudukannya,” ujar Maedi, petugas cetak E-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), kepada Radar, Kamis (13/4). Gangguan di server Kemendagri tersebut memang tidak bisa diprediksi. Begitupun kapan sistemnya kembali normal. Dengan sentralisasi data kependudukan, hal-hal semacam ini tidak dipungkiri kerap kali menghambat perekaman maupun pencetakan. “Datanya kan langsung dari pusat, jadi kalau ada gangguan ya sudah nggak bisa apa-apa. Ya cuma bisa nunggu,” tuturnya, sembari menunjukkan layar di komputernya yang bertuliskan sistem error. Maedi menambahkan, sekitar enam ribu keping E-KTP tersebut kini sudah tersimpan di Disdukcapil. Tetapi, bila dicetak seluruhnya daftar tunggu masih sangat banyak. Idealnya Kota Cirebon mendapat distribusi blanko di atas 10 ribu. Kepala Disdukcapil, Sanusi S Sos menambahkan, jumlah warga yang sudah mengukuti perekaman E-KTP terus bertambah. Setiap harinya, rata-rata 100 orang. Bila dikalkulasi, dengan sebulan efektif hari kerja 20 hari, ada sekitar dua ribu orang. Kekosongan blangko e-KTP terjadi sejak bulan Oktober tahun 2017 hingga Awal April 2017. Setidaknya, ada 12-15 ribu warga yang belum mendapat fisik kartu tanda penduduk. “Kalau masalah blanko, server, itu kan dari pusat semua. Kita nggak bisa berbuat banyak,”  tuturnya Sanusi. Karena tidak ada kepastian kapan bisa dicetak, kata dia, disdukcapil tetap menerbitkan surat keterangan kependudukan untuk warga yang membutuhkan. Fungsinya sebagai pengganti KTP sementara yang di dalamnya berisikan biodata kependudukan warga tersebut disertakan foto. Kemudian ada barcode di bagian kiri bawah. “Kita upayakan optimal memberi pelayanan. Tapi kadang masyarakat nggak mau tahu, mereka sering complain karena terlalu lama nunggu E-KTP-nya dicetak,” katanya. (abd)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: