183 Calon Jamaah Haji Terancam Gagal Berangkat

183 Calon Jamaah Haji Terancam Gagal Berangkat

CIREBON - Dari 2.414 calon jamaah haji (calhaj) reguler asal Kabupaten Cirebon, sebanyak 183 orang terancam gagal berangkat. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Cirebon, H Sudirna MM mengatakan, banyak penyebab calon jamaah haji yang terancam batal berangkat. “Ya ada lantaran hamil, sakit, juga ingin berangkat dengan saudara, kerabat, tetangga dan teman-temannya. Untuk gelombang 2 dikasih waktu dari 22 Mei-2 Juni 2017. Tapi karena suatu alasan itu, maka 183 orang ini terpaksa tertunda keberangkatannya ke tanah suci,\" tuturnya, Minggu (28/5). Dikarenakan calon jamaah haji yang tertunda itu, maka terdapat kekosongan porsi haji, sehingga bisa diisi calon jamaah haji lainnya yang berhak, di antaranya lanjut usia (lansia) dan mahrom (cadangan). \"Yang gagal berangkat itu diisi oleh lansia sebanyak 143 orang. Ketentuan lansia ialah berusia 75 tahun ke atas, sisanya dari cadangan,\" terangnya. Masih menurut Sudirna, calon jamaah haji Kabupaten Cirebon saat ini sudah diperiksa kesehatannya oleh Labkesda Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon. Sedangkan 30.537 calon jamaah haji Kabupaten Cirebon tengah menunggu pemberangkatan haji (waiting list). \"Waiting list sekitar 30.537 orang atau sekitar 17 tahun. Berhaji masih menjadi harapan besar bagi kaum muslimin Kabupaten Cirebon, mengingat jumlah kuota sudah bertambah untuk tahun ini, jumlah pendaftar haji di Kabupaten Cirebon tiap hari antara 15-20 orang,\" bebernya. Diketahui, jamaah haji Kabupaten Cirebon tahun 2017 terbagi tujuh kelompok terbang (kloter) yakni 7, 14, 22, 71, 72, 73 dan 81. Lantaran jumlahnya tidak genap yakni 404 orang, maka dua kloter jamaah haji asal Kabupaten Cirebon yaitu Kloter 71 dan 73 bergabung dengan daerah lain. \"Satu kloter isinya 404 jamaah. Untuk dua kloter yakni 71 bergabung dengan jamaah haji asal Bandung, dan Kloter 73 bergabung dengan jamaah haji asal Kuningan. Untuk kloter pertama berangkat akhir Juli yakni tanggal 29 Juli 2017,\" tandas Sudirna. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: