Waduh, Ribuan Keramba Jaring Apung Sebabkan Air Waduk Darma Tercemar

Waduh, Ribuan Keramba Jaring Apung Sebabkan Air Waduk Darma Tercemar

KUNINGAN - Kondisi perairan Waduk Darma, Kuningan, terindikasi tercemar bahan kimia. Itu akibat tumpukan pakan ikan keramba jaring apung (KJA) yang kini jumlahnya sudah mencapai ribuan unit. Koordinator Unit Pengelola Bendungan Darma, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Dodo Wardoyo membenarkan bau tak sedap yang banyak dikeluhkan warga karena kandungan airnya tercemar. Keberadaan KJA yang kini jumlahnya mencapai 4.200 unit lebih berdampak pencemaran lingkungan dan menurunnya kualitas air Waduk Darma. Dodo menyebutkan, setiap hari para petani menebar pakan dalam jumlah cukup banyak hingga puluhan ton. Sedikitnya 30 persen pakan tersebut tidak dimakan ikan, sehingga menimbulkan sedimen. \"Bisa dibayangkan penumpukan pakan ikan yang telah berlangsung selama puluhan tahun kondisinya saat ini seperti apa, dan zat kimia yang terkandung pada pakan praktis akan mencemari perairan dan menimbulkan bau menyengat,\" ungkap Dodo kepada Radar Kuningan, Minggu (11/6). Dodo mengatakan, BBWS telah bekerja sama dengan tim konsultan untuk melakukan kajian terhadap sebaran KJA. Apa pengaruhnya terhadap air serta keamanan bendungan itu sendiri. Hasilnya, cukup mengejutkan. Keberadaan KJA yang meningkat ternyata mengakibatkan terjadinya penyakit pada organisme yang ada di perairan baik di hulu maupun hilir. Bahkan, hasil kajian tim konsultan juga menyebutkan kualitas air Waduk Darma sudah mengalami penurunan. Sehingga sudah tidak bagus digunakan untuk pertanian. \"Banyak petani yang mengandalkan pasokan air dari Waduk Darma mengeluhkan hasil pertanian mereka mengalami penurunan dan memang salah satu faktor penyebabnya adalah kualitas air yang sudah tidak bagus lagi,\" kata Dodo. Selain itu, kata Dodo, sedimentasi yang diakibatkan KJA juga berdampak pada berkurangnya volume air bendungan cukup drastis. Berdasarkan catatan BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Dodo menyebutkan, pada awal pembangunan Waduk Darma didesain dapat menampung volume air sebanyak 40,2 juta meter kubik. Pada tahun 2012, volume air Waduk Darma telah mengalami penurunan menjadi 36 juta meter kubik. Hanya dalam kurun waktu lima tahun telah mengalami penurunan volume hingga 5 juta meter kubik menjadi tersisa 31 juta meter kubik pada tahun 2017 ini. Atas temuan tersebut, kata Dodo, selanjutnya akan menjadi bahan laporan untuk disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan dan pemerintah pusat. Termasuk menjadi pembahasan di DPR RI. Diharapkan, secepatnya ada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam menangani keberadaan KJA. Tujuannya untuk menyelamatkan dan mengembalikan fungsi, kualitas serta keamanan Waduk Darma kembali seperti semula. Camat Darma Didin Bahrudin mengatakan, kondisi tercemarnya waduk secepatnya akan disampaikan dan disosialisasikan kepada masyarakat. Menurut dia, butuh partisipasi masyarakat terutama para pengusaha KJA untuk bersama-sama mengatasi persoalan Waduk Darma sebelum terlambat. Dari hasil kajian tim konsultan ini juga akan menghasilkan informasi terkait jumlah ideal dan zonasi KJA di Waduk Darma. Perlu ada pembatasan kepemilikan KJA. Termasuk penertiban KJA yang sudah rusak ternyata banyak dibiarkan para petani. \"Sehingga semakin memperparah sedimentasi. Namun tetap, untuk mekanismenya harus menunggu kebijakan dari Pak Bupati,\" kata Didin. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: