Rusia vs Selandia Baru, Bertaruh dengan Generasi Baru

Rusia vs Selandia Baru, Bertaruh dengan Generasi Baru

SAINT PETERSBURG – Masih mengingat nama-nama seperti Sergei Igansevich, Aleksandr Kerzhakov, Aleksei Berezutsky dan Aleksandr Kokorin di timnas Rusia? Kini nama-nama itu sudah harus segera dilupakan. Kini, waktunya menanti sensasi generasi baru dari tim berjuluk Sbornaya itu dengan pemain-pemain mudanya. Generasi yang lebih dari 50 persen kekuatannya diisi pemain dengan umur di bawah 30 tahun. Termasuk empat talenta belia potensialnya di musim ini, Aleksandr Golovin (21 tahun), Aleksei Miranchuk (21), Georgy Dzhikiya (23), dan Ilya Kutepov (23). Dengan keempat anak muda itu, pelatih Stanislav Cherchesov mempertaruhkan wajah Rusia. Ya, Cherchesov hanya menyisakan tiga pemain dari bagian generasi 2008, Yuri Zhirkov, Igor Akinfeev, dan Vladimir Gabulov. Bahkan, mantan kiper generasi pertama Rusia saat 1992 silam itu berani memasukkan 56 persen nama yang berbeda dari skuad yang diturunkan dalam Euro 2016 lalu. Dapatkah generasi baru ini menjawab ekspektasi pendukung tuan rumah? Akinfeev dkk bakal menjawabnya saat mengawali Piala Konfederasi 2017 dengan melawan Selandia Baru di Krestovsky Stadium, Saint Petersburg, malam nanti WIB (Siaran Langsung RTV pukul 22.00 WIB). \'\'Kami tak punya pemain kunci untuk turnamen ini. Kami hanya punya 20 pemain, dan 3 penjaga gawang,\'\' ungkap Cherchesov, sebagaimana dikutip Associated Press. Tidak hanya jadi pelengkap dari 23 pemain yang diusung Rusia kali ini, Golovin, Miranchuk, Dzhikiya, ataupun Kutepov juga punya kans jadi starter. Dari sembilan pertandingan Rusia pasca jadi bulan-bulanan di Prancis tahun lalu, empat pemain tersebut rata-rata bermain lebih dari dua laga sebagai starter. Golovin jadi pemain yang paling sering diberi kepercayaan Cherchesov. Dari lima kali diturunkan, empat pertandingan di antaranya attacking midfielder CSKA Moscow itu jadi starter. Dengan kelebihan dari tackling dan passing plus kemampuannya mengirim bola panjang ke pertahanan lawan, Golovin bisa menjadi penyeimbang permainan Rusia. Seperti yang sudah dikatakan mantan pelatihnya di CSKA dan timnas Rusia, Leonid Slutsky. \'\'Tak perlu diragukan, Golovin bintang Rusia paling bersinar,\'\' kata Slutsky dalam situs resmi FIFA. Bersama Yury Gazinki dan Denis Glushakov, Golovin bisa jadi kekuatan besar yang ada di belakang duet Fyodor Smolov dan Aleksandr Bukharov. Cherchesov mengungkapkan, empat pemain termasuk Golovin bukan skuad dadakan. Terlebih melihat banyak para pemain Rusia di bulan terakhir jelang Piala Konfederasi tumbang karena cedera. Sebut saja Artem Dzyuba, Roman Zobnin, dan Alan Dzagoev. \'\'Mereka tak saya panggil ke tim ini karena kecelakaan. Mereka sudah ada dalam daftar nominasi saya sejak hari pertama (sejak September),\'\' klaim pelatih yang jadi pengganti Slutsky itu. Potensi pemain yang saat ini sedang dikejar Arsenal itu juga dipuji bek Rusia, Igor Smolnikov. Dilansir TASS, bek Zenit St Petersburg itu berharap Golovin akan menunjukkan sebarapa besar dampaknya bagi timnas Rusia malam nanti WIB. Maklum ini major tournament kedua di dalam karir timnasnya setelah jadi pelapis di Euro 2016 silam. \'\'Saya yakin kualitasnya bermain di Eropa pada masa depan akan mulai terlihat. Semoga dia mampu menunjukkannya pada Piala Konfederasi ini,\'\' harap Smolnikov. Sayangnya, di balik ekspektasi besar itu, generasi baru Rusia ini belum mampu memberi garansi nyata bahwa mereka tidak akan seperti Arab Saudi, Meksiko dan Korsel yang cuma jadi penonton pada semifinal di negeri sendiri saat jadi tuan rumah Piala Konfederasi. Sembilan kali bermain di bawah asuhan Cherchesov, hanya 33,3 persen kans menang Rusia. Dari sembilan laga, Rusia hanya tiga kali menang, dua kali imbang, dan empat laga yang lainnya mereka jadi pecundang. Ekspektasi besar itu yang dijadikan kubu Selandia Baru senjata untuk mencari kemenangan pertamanya di major tournament, seperti kata bek Michael Boxhall sebelum laga. Dikutip New Zealand Herald Boxhall menyebut All Whites – julukan Selandia Baru – di Piala Konfederasi ini hanya akan jadi tim terlemah. \'\' Tak ada yang berharap pada kami. Itu pun yang terjadi sebaliknya dengan mereka (Rusia). Tekanan ada di belakangnya, tiap kesalahannya akan jadi berita besar. Yang harus kami lakukan, bungkam penonton,\'\' koar bek yang berusia 28 tahun itu. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: