Pelajar di Wilayah Selatan Kota Cirebon Butuh Akses Angkot

Pelajar di Wilayah Selatan Kota Cirebon Butuh Akses Angkot

CIREBON - Pelajar di wilayah selatan Kota Cirebon, belum tersentuh akses angkutan kota (angkot) secara reguler. Sejumlah pihak berharap pemerintah memberikan perhatian atas kondisi ini. Salahsatu sekolah yang belum tersentuh angkot adalah SMAN 9 Kota Cirebon yang terletak di Kelurahan Kalijaga. Kepala SMAN 9 Drs Bekti Susilo MPd mengatakan, siswanya sebagian besar warga menengah ke bawah. Dengan bersekolah di SMAN 9, mereka berharap lebih dekat dengan rumah dan memangkas waktu. Namun di sisi lain, tidak semua siswa memiliki motor. Akhirnya, banyak di antara siswa SMAN 9 memilih jalan kaki saat pulang pergi menuntut ilmu. Efeknya, siswa menjadi kurang bersemangat saat menjalani proses belajar-mengajar di kelas. Hal ini menjadi keprihatinan Bekti Susilo dan para guru di sekolah yang didirikan sejak tahun 1999 itu. “Akses angkot hampir tidak ada. Padahal ini sangat membantu siswa kami,” ujarnya kepada Radar, Jumat (14/7). Memang ada angkot D-10 dan D-9 yang lewat dekat sekolah. Namun, dalam sehari hanya dua kali angkot itu lewat. Bahkan, tidak sama sekali saat jam pulang dan jam berangkat sekolah. Akhirnya, siswa diantar orangtuanya. Banyak pula siswa SMAN 9 yang berasal dari daerah Cadas Ngampar, Kopiluhur dan sekitarnya, lebih memilih jalan kaki berpuluh-puluh kilometer. Dengan perjalanan jauh yang melelahkan, tidak sedikit dari mereka kerap datang terlambat. Namun, pihak sekolah dapat memakluminya. Pasalnya, mereka memiliki semangat juang untuk belajar. Untuk itu, SMAN 9 pernah mengusulkan ada angkot gratis untuk antar jemput mereka. Terkait usulan angkot, dalam setiap Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) selalu diusulkan. “Akses jalan sudah bagus. Wilayah selatan lebih ramai. Kalau ada angkot reguler, ini sangat membantu siswa kami dan masyarakat,” ucapnya. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon Drs H Atang Hasan Dahlan MSi mengatakan, angkot menuju ke SMAN 9 sudah pernah dibahas. Saat ini, masih dimatangkan untuk berbagai persiapan. Untuk sampai pada tahap itu, pihaknya berkoordinasi dengan koordinator jalur angkot agar tidak ada miskomunikasi. Selama ini, angkot D-10 melewati wilayah selatan. Termasuk area sekitar SMAN 9. Meskipun diakuinya, angkot tersebut sangat jarang lalu lalang. “Sudah dibahas, kami sedang mencari solusi untuk mempermudah akses pendidikan bagi siswa SMAN 9 dan masyarakat wilayah selatan,” ujarnya. (ysf)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: