Akibat Serangan Hama Wereng dan Klowor, Petani Tanam Ulang Padi

Akibat Serangan Hama Wereng dan Klowor, Petani Tanam Ulang Padi

INDRAMAYU-Musim tanam gadu tahun ini dianggap sebagian petani sebagai musim yang kurang beruntung. Pasalnya, rata-rata petani mengalami gagal tanam dan panen. Penyebabnya yaitu hama wereng dan hama klowor. Di wilayah Indramayu barat, serangan hama wereng dan klowor (virus kerdil) hampir merata. Akibatnya, petani harus kembali melakukan tanam ulang, karena tanaman padinya mati. Kondisi tersebut membuat petani resah, karena menanggung kerugian yang tidak sedikit. Terlebih lagi petani yang memiliki tanaman padi yang sudah berisi. Dari data yang dihimpun, di Desa Wanguk, Kecamatan Anjatan, ratusan hektare tanaman padi mati akibat serangan wereng dan klowor. Oleh petani upaya pencegahan dilakukan, namun wereng tetap menyerang, bahkan semakin merajalela. Kuwu Wanguk, Kadori, mengatakan, di desanya, tanaman padi yang mati akibat serangan wereng dan klowor lebih dari 300 hektare. Untuk usia padi rata rata dua bulan. Kini petani kembali melakukan tanam ulang. “Dari luas 400 hektare, sekitar 80 persennya mati, akibat wereng dan klowor. Yang mengalami kematian, kondisinya mongering dan berwarna coklat. Sedangkan yanh terkena klowor, selain mongering tanaman padi tersebut pendek sekali. Tahun ini petani desa kami lagi terkena musibah,” ujarnya, kepada Radar. Tasir (53) salah seorang petani merasa kewalahan menghadapi serangan wereng. Dalam sehari, dirinya melakukan penyemprotan sebanyak tiga kali, yakni pagi, siang dan sore. Namun, hama wereng bukannya hilang, tapi terus bertambah. Akibat serangan hama tersebut, Tasir mengalami kerugian lebih dari Rp10 juta. “Saya menanam padi di lahan seluas satu setengah bau. Semuanya pada mati akibat wereng dan klowor. Sekarang saya melakukan tanam ulang lagi. Kalau urusan air, tidak ada masalah,” ungkapnya. Selain di Wanguk, serangan hama wereng juga terjadi di wilayah Kecamatan Kandanghaur. Di Desa Curug, salah satunya, wereng menyerang ratusan hektar sawah. Akibat tanaman padinya mati, petani di desa tersebut juga melakukan tanam ulang kembali. Menurut Kuwu Curug, Carlim, sedikitnya seratus hektare tanaman padi di desanya mati akibat serangan wereng. Kondisi tersebut, mengakibatkan petani merasakan resah. Masalah wereng, kata Carlim, sudah dilaporkan ke instansi terkait termasuk pemerintah kecamatan. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: