Awas Serangan Hama Wereng!

Awas Serangan Hama Wereng!

INDRAMAYU-Musim panas tahun ini merupakan kemarau basah. Itu karena, musim kemarau tahun ini masih terjadi hujan. Kejadian alam tersebut rupanya menjadi musim kemarau yang perlu diwaspadai para petani di Indramayu. Sebab, musim kemarau basah dapat membuat perkembangbiakan hama wereng meningkat. Hama ini dapat membawa penyakit dan virus lainnya ke tanaman padi. Sehingga, tanaman padi mati dan tak bisa dipanen. Yang perlu diwaspadai ini seperti hama penggerek wereng batang cokelat. Hama ini sering diistilahkan WBC (Wereng Batang Coklat). “Walaupun hanya sebatas gerimis saja saat hujan, ini perlu diwaspadai juga,” tutur Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Suharto SP. Untuk itu, dia mengimbau kepada petani agar lebih waspada dan melakukan upaya untuk mengedalikan hama WBC tersebut. Salah satu caranya dengan pengendalian hama terpadu sesuai takaran, jangan sampai melebihi dosis. Hal itu agar tak merusak tanaman padi. “Perlu pengedalian hama yang tepat,” katanya. Selain itu, menurutnya, WCB juga dapat membawa virus dari tanaman padi yang sudah terjangkit virus. “Saat ini banyak tanaman padi dipanen tapi terserang virus kerdil hampa, yang membuat hasilnya menurun drastis. Bukan hanya karena angin. Hama wereng juga bisa menularkan virus kerdil ke tanaman lainnya,” tandasnya. Penyuluh Lapangan, Casdi SP menyebut, untuk mengatasi serangan hama wereng atau serangan penyakit padi yang diakibatkan virus, diperlukan koordoinasi yang baik antara penyuluh lapngan, POPT, dan petani. Selain melakukan pengedalian hama secara terpadu, petani juga diimbau untuk menanam tanaman yang menjadi tempat berkembanganya WBC. Seperti bunga matahari yang ditanam di pinggiran sawah agar WBC terkecoh. “Perlu diketahui juga, tak semua habitat yang hidup di sawah itu merupakan hama. Ada juga serangga yang bukan hama perusak tanaman padi. Ada serangga yang merupakan musuh dari hama wereng,” jelasnya. Karena keterbatasan pengetahuan petani, banyak yang membunuh serangga menguntungkan tersebut. “Banya petanu yang hanya tahu menanam saja. Karena itu, kami mengimbau kepada petani untuk bisa menanamkan pengetahuan,” ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: