Tanggul Kritis, BBWS Lambat, Warga Terpaksa Patungan Bikin TPT

Tanggul Kritis, BBWS Lambat, Warga Terpaksa Patungan Bikin TPT

CIREBON  – Puluhan warga Desa Rawurip Kecamatan Pangenan sudah sibuk sejak pagi hari kemarin. Mereka berbondong-bondong menyusuri tanggul Kalibangka sambil membawa puluhan batang bambu berbagai ukuran untuk dipasang sebagai tembok penahan tebing (TPT). “Ini untuk menahan tanggul yang sudah kritis dari hantaman arus Sungai Kalibanka. Kondisinya saat ini memprihatinkan. Sudah hampir dua tahun tanpa perhatian. Bambu-bambu ini kita susun untuk penahan tebing dari gerusan arus sungai,” ujar Kuwu Desa Rawaurip, Lukman Hakim , kemarin. Pihaknya sebenarnya sudah menghubungi BBWS, baik secara langsung ataupun lewat telepon. Namun sejak dua tahun yang lalu, jawaban BBWS untuk perbaikan tanggul sungai tersebut selalu sama, yakni masih menunggu hasil tim kajian. “Ini dikaji sudah hampir dua tahun, nggak selesai-selesai. Untung sekarang masih kemarau. Arus air tidak terlalu kuat. Tapi kalau sudah masuk musim hujan, khawatir jebol karena lebarnya sudah tinggal sekitar setengah meter,” imbuhnya. Pihak desa meminta BBWS langsung datang melihat kondisi tanggul yang setiap hari membuat warga Rawaurip cemas. Sebab, bisa saja sewaktu-waktu jebol dan mengakibatkan banjir. “Kalau tanggulnya jebol, Rawaurip dan sekitarnya pasti kebanjiran. Perbaikan jangan tunggu bencana dulu dong,” paparnya. (dri)       .  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: