Terlalu, Pasutri Lansia Gagal Naik Haji Gara-gara Tak Lunasi Uang Operasional

Terlalu, Pasutri Lansia Gagal Naik Haji Gara-gara Tak Lunasi Uang Operasional

CIREBON - Impian pasangan suami istri (pasutri) Sukir (77) dan Tijah (75), warga Desa Jagapura Kulon, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon untuk berangkat haji tahun 2017 ini buyar. Pasalnya, Kemenag tiba-tiba membatalkan keberangkatan pasangan lansia ini dengan alasan yang tidak jelas. Padahal, Sukir dan Tijah sudah mempersiapkan segalanya seperti paspor, kelengkapan berangkat haji, batik, dan koper pemberian dari Kemenag. \"Tidak ada alasan jelas penyebab kami diundur berangkatnya. Padahal semuanya komplit seperti paspor, surat panggilan terbang, biaya juga sudah lunas semua. Saya juga sudah cek kesehatan dan tidak ada masalah, pokoknya sudah lengkap semua. Kita yang belum cuma visa saja,\" kata Sukir. Sukir merupakan salahsatu keluarga yang kurang mampu dan dirinya juga merupakan orang yang pendidikannya rendah. Sehingga, Sukir hanya percaya dengan apa yang dikatakan oleh pihak kementerian agama (Kemenag). Namun, kali ini dirinya merasa dibohongi oleh Kemenag karena apa yang dijanjikan oleh kementerian agama tidak sesuai dengan apa yang dikatakan. \"Dulu kan pernah mengatakan bahwa Kementerian Agama akan mendahulukan orang yang sudah tua. Padahal saya yang umurnya sudah tua 77 tahun beserta istri 75 tahun malah di belakangkan, sedangkan yang muda didahulukan jadi saya merasa dibohongi,\" ujar Sukir. Sementara itu, Kodim (34), anak keempat dari pasangan Sukir dan Tijah mengaku, orang tuanya sudah melengkapi biaya yang ditentukan oleh kemenag seperti pembayaran pelunasan haji satu orang sebesar Rp10 juta, pembayaran untuk pelatihan Rp6 juta. Namun, dirinya juga masih ditagih oleh pihak Kemenag untuk uang operasional sebesar Rp6 juta. \"Waktu ditagih untuk uang operasional sebesar Rp6 juta kebetulan kita tidak punya uang, sehingga terpaksa kita hanya bisa mampu membayar Rp4 juta. Namun mereka menekankan. Kalau tidak bisa melunasi akan diundur tahun depan dan itu pun akhirnya terjadi karena kita tidak punya uang lagi,\" kata Kodim. Kodim saat ini merasa sedih dengan gagalnya keberangkatan orang tuanya naik haji. Padahal, usia mereka sudah sepuh dan kondisi kesehatannya pun dihawatirkan untuk tahun depan tidak mampu. Sehingga, dirinya sangat berharap terhadap kementerian agama untuk memberikan toleransi kepada orang tuanya agar bisa berangkat tahun ini. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: