Wow, Proyek BIJB Terima RDPT Ekuitas Rp1 Triliun
MAJALENGKA-Direktur PT Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB), Virda Dimas Ekaputra, mengatakan OJK merilis produk pembiayaan infrastruktur senilai total Rp12 triliun untuk total 3 emiten. Salah satunya untuk membiayai pembangunan BIJB di Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka. Kebijakan tersebut dirilis dalam acara bertajuk Stock Code Fun Walk yang diprakarsai Bursa Efek Indonesia (BEI) di Pusat Niaga Sudirman (SCBD), yang dihadiri Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Meneg BUMN, dan Komisioner OJK. “Bagi PT BIJB sendiri instrument yang digunakan adalah reksadana penyertaan terbatas (RDPT) pada equitas senilai Rp1 triliun, dan akan digunakan untuk mendanai pembangunan sisi darat BIJB yang saat ini tengah dikebut dan ditargetkan selesai Desember 2017,” kata Virda dalam rilis yang diterima Radar. Sebuah keistimewaan bagi PT BIJB sebagai BUMD provinsi yang mendapat tugas melakukan pembangunan sisi darat, karena mendapatkan atensi yang luar biasa dari OJK dengan disetujuinya penawaran efektif RDPT kepada para investor. Dalam penerbitan RDPT ini, PT BIJB bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) sebagai financial advisor dan PT Danareksa Investment Management (PT DIM) sebagai investment manager yang menginisiasi potensi RDPT ekuitas sebagai salah satu instrumen pasar modal yang dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Dengan dirilisnya produk RDPT ekuitas ini, maka pembiayaan PT BIJB menjadi lebih variatif. Pendanaan pada equitas terdiri dari setoran modal pemegang saham eksisting yaitu Pemprov Jawa Barat dan PT Jasa Sarana dan RDPT, yang kemudian dilengkapi dengan sindikasi perbankan syariah,” jelas Virda. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mencari alternatif pendanaan proyek infrastruktur, sehingga diharapkan target BIJB beroperasi pada awal 2018 dapat terealisasi,” tandasnya. Sementara dalam upaya mendukung percepatan pembangunan BIJB, Pemerintah Kabupaten Majalengka telah menyiapkan sedikitnya empat akses jalan yang dapat dilalui masyarakat di luar Majalengka. Khususnya wilayah Kuningan, Indramayu, Cirebon, Brebes, Banjar, Cilacap, Ciamis, dan Pangandaran. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelittbangda) Majalengka, Edy Noor Sudjatmiko mengatakan akses yang terkoneksi atau dapat dilalui menuju BIJB setidaknya sudah disiapkan empat ring. Pertama, akses dari Kadipaten menuju Kertajati. Kedua, jalan lingkar Majalengka yang tembus dari Pegadon-Leweungpatah keluar Desa Pakubereum lalu Kertajati. Ketiga, dari Cigasong-Jatiwangi-Beber-Jatitujuh-Kertajati. Keempat, dari Bongas-Bantarwaru-Randegan lalu Kertajati. “Itu alternatif jalan yang kita siapkan. Kita rencakan juga melalui jalur utara dari Kertajati menuju pelabuhan Patimban,” ujarnya. Pemkab Majalengka belum bisa memaksimalkan setiap gerak yang akan dilakukan demi percepatan BIJB, karena kurangnya koordinasi antara pemkab dengan Pemprov Jawa Barat. “Rapat sih sering, namun kurang detail, kita belum tahu provinsi mau terkoneksi kemana,” ungkapnya. Dia mengambil contoh, tidak semua jalan yang menjadi rencana Pemkab Majalengka bisa terealisasi. Misalnya, jalan yang dari Cigasong-Jatiwangi sudah diperlebar oleh pemkab namun jalan yang yang menjadi kewajiban provinsi belum diperlebar. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: