Wow, Rp14 Miliar DAK untuk Perbaiki 5 Titik Persimpangan

Wow, Rp14 Miliar DAK untuk Perbaiki 5 Titik Persimpangan

CIREBON – Lima titip persimpangan di Kota Cirebon bakal diperbaiki. Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp14 miliar, rencananya akan dialokasikan untuk keperluan ini. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR), Ir Yudi Wahono DESS mengatakan, perubahan geometri jalan di lima titik simpang Kota Cirebon, karena sering terjadinya kepadatan. “Lima simpang itu di sekitarnya milik pemerintah. Kalaupun ada pembebasan lahan sangat sedikit,” ucap Yudi, kepada Radar, Selasa (15/8). Titik persimpangan di Kota Cirebon lebih dari lima. Hanya saja, anggaran yang ada baru cukup untuk lima titik. DPUPR sudah memetakan dengan sistem skala prioritas. Titik simpang yang dianggap jalur padat dan penghubung utama, menjadi prioritas pelebaran jalan persimpangan. Ke depan, diharapkan seluruh titik simpang dapat diperlebar agar mempermudah manuver saat belok dan tidak bertabrakan dengan arah lain. Hanya saja, karena kemampuan anggaran, pelebaran titik simpang dilakukan secara bertahap. Dari lima titik simpang yang akan diperbaiki, salah satunya jalur Jalan Wahidin-Tuparev. Lokasi ini jadi prioritas, karena sering padat dan terjadi kemacetan karena penumpukan kendaraan. Begitupula titik simpang lain. “Perubahan geometri sudut simpang dilakukan karena dua alasan. Agar lalu lintas lebih lancar dan memberikan rasa aman bagi pengendara,” terang Yudi. Namun, rencana bantuan anggaran DAK senilai Rp14 miliar, belum sepenuhnya jelas. Karena itu, DPUPR dan Bagian Pengadaan Barang Jasa Setda masih berkoordinasi untuk menentukan sikap. Jangan sampai langkah diambil dan masuk lelang, ternyata anggaran belum sepenuhnya diberikan. Meskipun anggarannya masih tanda tanya, ia memastikan, konsep kegiatan untuk anggaran Rp14 miliar sudah ada. Jumlah tersebut tidak hanya untuk Jalan Cipto. Dana itu akan digunakan pula untuk perubahan geometri jalan atau pelebaran putaran di lima titik kawasan simpang. Yaitu simpang Jalan Wahidin-Tuparev, simpang Jalan Evakuasi-Kalitanjung, simpang Jalan Cipto-Sudarsono, simpang Jalan Cipto-Kesambi, dan simpang Jalan Drajat-Rajawali. Sedangkan untuk pelebaran Jalan Cipto, belum semua dapat dilakukan. Sebab, lahan yang ada disekitarnya belum dibebaskan seluruhnya. “Pembebasan di Jalan Cipto belum sampai rumah yang ada kudanya itu. Jadi pelebaran jalan belum semua dilakukan,” terangnya. Sampai saat ini, kata Yudi Wahono, belum ada anggaran untuk pembebasan lahan. Anggaran Rp14 miliar dari DAK itu, rencanannya digunakan untuk betonisasi lanjutan dari depan hotel Citra Dream sampai Gunungsari, pengaspalan sebelah kanan Jalan Cipto agar lebih nyaman dan pemasangan culvert box supaya tidak terjadi genangan saat musim penghujan. Termasuk pula penataan trotoarisasi Jalan Cipto. Sehingga, jalan utama pusat bisnis baru itu lebih tertata secara menyeluruh. Saluran air di depan Lawang Abang sampai area perkantoran Dinas Tenaga Kerja, akan dipasang culvert box dan didak agar bisa digunakan pelebaran jalan. Sedangkan untuk median tengah Jalan Cipto, tidak akan berubah. Jika seluruhnya cair Rp14 miliar, pekerjaan DAK tersebut harus sudah selesai tahun 2017 ini. Pasalnya anggaran bukan multiyears. Yudi Wahono yakin akan selesai di penghujung tahun. Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MSi menambahkan, Kota Cirebon banyak mendapatkan bantuan dari pusat maupun provinsi. Hal ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Hanya saja, ia berharap DPUPR lebih teliti dan berhati-hati. Tujuannya, agar anggaran yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal. “Jangan sampai ada persoalan di kemudian hari. Secara administrasi harus diteliti detail. Termasuk pengawasan pekerjaannya,” ucap pria berkacamata itu. Kawasan Jalan Cipto menjelma sebagai pusat bisnis baru di Kota Cirebon. Karena itu, penataan Jalan Cipto sebagai etalase kota harus dilakukan. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: