Tekan Impor Garam, Panen Langsung Dijual

Tekan Impor Garam, Panen Langsung Dijual

INDRAMAYU–Petani garam rakyat di wilayah pantura Bumi Wiralodra punya cara tersendiri guna menekan kedatangan garam impor. Mereka kompak langsung menjual hasil panen garam, ketimbang menyimpannya didalam gudang. Kendati tidak langsung seketika terasa hasilnya, langkah ini diharapkan dapat mengatasi kelangkaan garam yang berujung kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah. “Petani sepakat untuk tidak stok garam dulu. Panen langsung dijual,” kata Darmin, petani garam rakyat asal Kecamatan Kandanghaur. Strategi ini dilakukan, ungkap dia, juga karena harga garam masih relatif bagus yakni dikisaran Rp2.500 per kilogram. Para tengkulakpun masih membutuhkan garam rakyat untuk menutup kebutuhan konsumen yang sebelumnya tidak terpenuhi akibat terjadinya kelangkaan. “Dikhawatirkan, ketika garam impor digelontor ke pasar, harga garam rakyat bakalan anjlok. Ujung-ujungnya petani pula yang merugi. Saat ini saja harganya sudah turun seribu rupiah per kilogram,” terang dia. Petani garam lainnya Wanto menuturkan, produksi garam saat ini mulai beranjak normal seiring stabilnya cuaca di musim kemarau sejak beberapa minggu terakhir. Perlahan stok garam di pasaran pun kembali tercukupi setelah sempat alami kelangkaan. “Syukur harganya masih bagus. Petani akan menyimpan garamnya jika kelebihan stok atau harganya merosot tajam. Tengkulak juga demikian. Kalau harganya mahal, mereka gak mau stok,” ungkap dia. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: