Ini Pengakuan Keluarga TKI yang Menangis Minta Pulang
BIMA-Dukungan moral berdatang dari keluarga dan warga sekitar, terhadap Fifi TKI asal Kota Bima yang mengunggah video meminta tolong di akun facebooknya. Keluarga mendesak Pemkot Bima segera mencaritahu keberadaan Fifi. Fifi adalah keempat dari tujuh bersaudara pasangan M Amin Arsyad dan Atika. Sudah tiga tahun di negeri orang jarang ada kabarnya. Ibunda Fifi, Atika yang mengaku kaget saat ditunjukan oleh tetangganya video anak gadisnya menangis memohon pertolongan agar dipulangkan dari Arab Saudi. Apalagi, sering disiksa dan tidak pernah digaji oleh majikannya. Diakui Atika, anak gadisnya itu pergi ke Arab Saudi pada 2010 melalui PJTKI PT Marsafa Intisar yang berkantor cabang di Kabupaten Dompu. Kepergiannya pun bersama keluarga di Dompu. Anehnya, teman-temannya tiga tahun kemudian sudah kembali. Namun, Fifi belum nongol sampai saat ini. Diakuinya, urusan informasi awalnya tidak ada masalah, sampai 2014 masih ada komunikasi. Bahkan, sering mengirimi uang dari hasil kerjanya itu. Kemudian setelah itu sampai saat ini tidak ada kabar lagi. Kemudian beberapa hari terakhir ada kabar dan menceritakan kondisinya sering dipukuli dan tidak diberikan gaji. “Keluarga tahu soal disiksa dan tidak digaji, tapi video tidak tahu saya,” ujarnya di Penaraga didampingi anak perempuannya. Diakuinya pada 2 Juli 2018 lalu, sudah melaporkan masalah itu ke Pemkot Bima melalui Dinsosnaker agar anaknya segera dapat dipulangkan. Jawaban dari pemerintah setelah beberapa waktu bahwa pada alamat yang diberikan tidak ditemukan oleh KBRI di Arab Saudi. Malah, menyuruh kabur dan mendatangi KBRI agar dapat segera diproses kepulangannya. “Kami takut, risau nasib anak kami. Saya mohon anak gadis saya dipulang saja daripada disiksa di negeri orang,” harapnya. Fifi pergi sejak tamat SMA, bahkan ijazahnya saja tidak sempat diambil karena ingin mencari nafkah membantu keluarganya. (ysp/pojoksatu/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: