Fantastis, Anggota Dewan Kuningan Kunker ke Luar Jawa, Segini Anggarannya
KUNINGAN - Hampir seluruh pimpinan dan anggota DPRD Kuningan bakal melakukan kunjungan kerja (kunker) ke luar pulau Jawa. Kota tujuan yang bakal disambangi adalah Maros, Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, Pulau Batam Provinsi Kepualauan Riau dan Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Rencannya kunker berlangsung selama empat hari mulai Senin (21/8). Rombongan terbagi empat komisi. Komisi I dipimpin Dede Ismail, Komisi II dipimpin Yudi Moh Rodi, Komisi III dipimpin Tresnadi dan Komisi IV dipimpin Ujang Kosasih. Keempat komisi itu akan didampingi langsung masing-masing koordinator terdiri dari Rana Suparman selaku Ketua DPRD dan 3 wakilnya, yakni Drs Toto Suharto, Uci Suryana, dan Hj Kokom Komariyah. Termasuk masing-masing komisi didampingi dua pendamping dari sekretariat DPRD. Ketua Komisi II DPRD Kuningan Yudi Moh Rodi, membenarkan para anggota dewan di masing-masing komisi akan melakukan kunjungan kerja/studi banding ke luar Jawa. Khusus Komisi II, jajarannya akan melakukan studi banding ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan selama 4 hari mulai Senin (21/8). Kunjungan kerja ke Maros dalam rangka belajar ke Balai Penelitian Pertanian Serealia (sejenis tanaman jagung hibrida). Karena se-Indonesia jenis penelitian tersebut ada di Kabupaten Maros. “Kebetulan juga di sana ada Taman Nasional Bantimurung, kita akan studi ke sana apakah pengelolaan taman nasinal di sana sama ketatnya dengan taman nasional di Kuningan (TNGC, red) atau tidak. Kita juga ingin tahu apakah di sana ada zona wisata lokal yang masuk ke wilayah taman nasional seperti di TNGC. Termasuk kita ke sana menyangkut studi daya beli masyarakat,” kata Yudi. Menurut Wakil Ketua DPRD Kuningan Toto Suharto, agenda studi banding ke sejumlah wilayah di Sumatera dan Sulawesi sudah menjadi agenda resmi DPRD yang sudah terjadwal di badan musyawarah (banmus). Sesuai rencana kerja DPRD Kuningan, alat kelengkapan dewan (AKD) ada kunjungan-kunjungan kerja baik di dalam provinsi maupun luar provinsi. “Ketika lembaga ini melakukan studi banding ke luar daerah, tentu saja daerah itu lebih baik dari Kabupaten Kuningan. Sehingga nantinya mendapat referensi untuk bagaimana Kuningan juga lebih baik lagi, terutama dalam rangka meningkatkan PAD. Kuningan ini PAD-nya masih jauh dari daerah lain,” jelas mantan Ketua DPD PAN Kuningan ini. Dengan keberangkatan hampir seluruh anggota DPRD Kuningan yang berjumlah 50 orang ke Sulawesi, Sumatera dan Kepulauan Riau, kata Toto, gedung DPRD otomatis sepi. Sehingga yang hendak berkunjung ke DPRD diharapkan bisa memaklumi agenda tersebut. Kendati demikian, Toto memastikan, Sekretaris DPRD Suraja akan standby di gedung DPRD. Dia pun mengarahkan wartawan untuk menanyakan berapa besaran anggaran untuk perjalanan dinas studi banding para anggota dewan ke daerah luar pulau Jawa itu. Kendati awalnya enggan menyebutkan berapa anggaran yang akan dikeluarkan pihak sekretariat untuk perjalanan dinas wakil rakyat, Sekretaris DPRD Suraja akhirnya bersuara. Dengan merinci peruntukannya, jika ditotalkan hampir mendekati angka setengah miliar rupiah. Yang jelas, kata Sekwan, anggarannya per anggota dewan untuk biaya SPPD selama 4 hari, per hari kurang lebih Rp 1,1 juta lebih. Kemudian ditambah biaya hotel selama tiga malam dengan biaya per malam Rp 700 ribu untuk dua orang. Selain itu, ada ongkos pesawat dengan anggaran sebesar Rp 1 juta per orang. Kalau lebih harus dikembalikan. Termasuk juga ada transpor lokal per komisi dengan hitungan per hari sebesar Rp 1,5 juta. Sementara anggota dewan yang tidak ikut tidak mendapatkan SPPD. Nanti anggarannya dikembalikan ke kas daerah. \"Totalnya harus saya buka RKA, tapi gambarannya kurang lebih Rp 400 jutaan untuk 4 komisi. Ini baru tahun ini komisi kunjungan ke luar Jawa. Ini idenya dibuat di renja Banmus DPRD. Saya sebagai sekretariat hanya memfasilitasi saja. Saya jaga gawang di sini,” sebut Sekwan. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: