Petani Tebu Terbelah Sikapi Harga Penawaran Gula dari Bulog

Petani Tebu Terbelah Sikapi Harga Penawaran Gula dari Bulog

CIREBON – Solusi terbaik terkait persoalan gula di Kabupaten Cirebon belum kunjung ditemukan. Bahakan saat ini, suara petani pun terbelah. Benturan antarpetani di lapangan semakin berpotensi terjadi setelah ada penentuan harga dari Perum Bulog. Kelompok petani di bawah DPD APTRI Jabar versi DPP disebutkan setuju dengan penawaran harga yang diajukan Bulog. Mereka menyebut, saat ini petani tidak punya pilihan yang lebih rasional lagi selain menerima penawaran dari Bulog tersebut. “Bulog siap membeli gula kita dengan harga yang lumayan namun belum ideal. Harganya Rp9.700. Tentu kami terima karena menjadi solusi di tengah kondisi yang ada sekarang,” ujar Wakil ketua DPD APTRI Jabar versi DPP, Agus Safari. Dikatakan Agus, mayoritas petani yang berada di bawah naungan DPD APTRI Jabar versi DPP menyetujui opsi yang ditawarkan Bulog tersebut. Langkah tersebut, menurutnya, ditempuh untuk menyelematkan petani, dan yang terpenting menyelamatkan produksi tebu tahun depan. “Petani kan butuh dana untuk segera menggarap lahan. Apalagi sekarang harus masuk musim tanam. Kalau terhambat gara-gara persoalan ini, tentunya bakal memengaruhi produktivitas tahun depan,” imbuhnya. Terpisah, Wakil Keua DPD APTRI Jabar versi DPN, Mae Azhar menegaskan tetap menolak tawaran dari Bulog yang akan membeli gula petani dengan harga Rp9.700. “Penolakan ini adalah harga mati, tidak boleh ditawar lagi. Silahkan saja ada petani yang mau jual ke Bulog, tapi ditelusuri dulu, itu dari kelompok mana. Kelompok kami tak akan jual kepada Bulog. Terlebih, harga yang diberikan masih jauh dari kata untung,” paparnya. Adanya perbedaan sikap para petani tersebut, menurut Azhar, bisa menimbulkan efek negative. Di mana, gesekan-gesekan di lapangan bisa kapan saja muncul akibat kebijakan pemerintah yang tidak pro kepada petani. “Ini kan bahaya. Rawan konflik dan rawan dimanfaatkan. Pemerintah harus mendengar juga suara-suara petani yang tidak setuju dengan penetapan harga oleh Bulog tersebut,” imbuhnya. (dri)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: