Ketua KPK Anggap Wajar Terjadi Friksi di Dalam

Ketua KPK Anggap Wajar Terjadi Friksi di Dalam

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menilai wajar jika di dalam lembaganya terdapat friksi. Hal itu seperti yang diungkap Direktur Penyidikan KPK Brigjen Pol Aris Budiman di hadapan Pansus Angket di DPR, Selasa (29/8) kemarin malam. \"Bekerja di mana pun anda pasti ada friksi. Kalau saya yang namanya friksi itu wajar saja,\" kata Agus saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (30/8). Agus mengatakan, 32 tahun menyandang status pegawai negeri sipil (PNS), dia sering menemui friksi-friksi di lingkungan kerjanya. Sementara itu, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menambahkan, friksi atau adanya kelompok-kelompok dalam suatu organisasi merupakan hal wajar. \"Teman-teman satu sama lain pasti ada. Kelompok-kelompok pasti ada, yang pasti semua persaingan apapun harus sehat,\" kata Basaria. Dia itu mengatakan, meski ada friksi, namun kondisi internal di KPK masih terbilang sehat. Hal itu terlepas dari adanya perbedaan pendapat dari masing-masing pegawai KPK. \"Sementara ini menurut saya masih sehat, terlepas sedikit dari sekian ribu orang tidak mungkin punya pemikiran sama pasti berbeda-beda. Jadi nggak seperti bebek,\" ujar Basaria. Sebelumnya, di hadapan pansus angket KPK, Aris Budiman mengaku dirinya sengaja melanggar perintah pimpinan KPK dengan datang ke RDP pansus di Gedung DPR. Dalam rapat bersama pansus, Aris mengungkapkan soal adanya friksi di tubuh KPK. Salah satu friksi yang menerpanya terkait penambahan penyidik di komisi antirasuah. Selain itu, Aris menyatakan, penyidik Novel Baswedan sebagai sosok powerful di KPK. Menurut Aris, Novel bisa memengaruhi kebijakan yang diambil pimpinan KPK. Bahkan pria berpangkat Brigjen Pol ini mengaku dirinya pernah diserang oleh Novel Baswedan. (put/JPC)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: