Trotoar Samping Balaikota Hancur, Yudi: Saya Minta Kontraktor Memperbaiki

Trotoar Samping Balaikota Hancur, Yudi: Saya Minta Kontraktor Memperbaiki

CIREBON - Belum ada setahun, trotoar jalan di ruas-ruas jalan Kota Cirebon dibenahi. Namun hasilnya jauh dari ekspektasi. Banyak titik trotoar yang terpantau mengalami kerusakan baik ringan hingga berat . Pantauan Radar, di Jalan Pekiringan, trotoar yang tepat berada di depan salah satu toko bunga itu sudah tidak berwujud. Kerusakan juga terlihat di samping Balaikota Cirebon. Batu alam dan batu sikat hancur berceceran karena perekat semennya sudah remuk. \"Ini kayaknya pasirnya 5 sekop, semennya 1 sekop. Jadi ya banyakan pasirnya. Otomatis nggak kuat,\" ujar warga yang kerap beraktivitas di sekitar lokasi, Muri (55),  Rabu (30/8). Ia mengaku beberapa kali melihat pekerjaan trotoar secara langsung. Meski sepintas saja, sudah bisa disimpulkan pekerjaan berlangsung asal jadi. Padahal, lokasinya di depan Balaikota Cirebon dan Jl Siliwangi yang notabene salah satu pusat pemerintahan.“Kelihatannya jadi kurang enak dipandang,\" ungkapnya. Lanjutnya, kondisi trotoar sebelumnya dirasa lebih baik dibandingkan dengan trotoar saat ini. Trotoar ter dahulu lebih tahan lama dan kokoh. Kalaupun ada kerusakan tidak sampai hancur. Di lokasi lain, kerusakan trotoar juga terjadi di RA Jalan Kartini, Jalan Pekalipan, Lapangan Kebumen, Jl Pekiringan, Jl Siliwangi-Karanggetas, Jalan Pulasaren dan Jl Tentara Pelajar. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR), Ir Yudi Wahono DESS juga menyayangkan trotoar di Kota Cirebon berumur singkat. Meski pekerjaan itu tanggung jawab kontraktor, karena proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp96 miliar belum ada serah terima. “Kami akan sampaikan ke kontraktornya supaya diperbaiki,” tuturnya. Yudi mengaku, DPUPR telah melakukan pengawasan melekat terhadap pekerjaan sejak awal. Termasuk mengingatkan kontraktor agar bekerja sesuai ketentuan spek. Belakangan ini, ia kerap menerima laporan kerusakan betonisasi sampai trotoar. Hal itu menjadi pertimbangan tersendiri bagi DPUPR menentukan pekerjaan yang dibayar. “Saya langsung meminta kontraktor memperbaiki. Itu masih tanggung jawab mereka,” ucapnya. Sementara itu, Project Manager PT Mustika Mirah Makmur, Kiki Siregar mengaku titik trotoarisasi yang dikerjakannya sesuai spek. Untuk kerusakan pekerjaan trotoar maupun  lainnya, ia berjanji akan mengecek dan memperbaikinya. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: