Pedagang Sudah Bayar Uang Kebersihan, Sampah Numpuk di Stadion Bima

Pedagang Sudah Bayar Uang Kebersihan, Sampah Numpuk di Stadion Bima

CIREBON – Kawasan pasar dadakan di Kompleks Olahraga Stadion Bima, menimbulkan ekses. Salah satunya tumpukan sampah yang kerap tak tertanggulangi. Pantauan Radar, Minggu (3/9) usai berakhirnya pasar dadakan, tumpukan sampah memadati pepohonan bahkan selokan. Pai (35) salah satu tukang bersih-bersih di area Bima mengatakan setiap hari Minggu memang sampah banyak terutama di drainase. “Bungkus makanan, plastik banyak berserakan dibuangnya di selokan,” ujar Pai, kepada Radar. Saat ditemui, Pai sedang menyapu dan mengangkut sampah dengan sapu lidi. Setiap pekan dia mendapat tugas bebersih dari salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM). Ada petugas lain yang tugasnya sama. “Ada beberapa grup, untuk grup saya sendiri ada 2,\" paparnya. Kesadaran masyarakat dalam membuang sampah memang dikatakan Pai masih kurang. Buktinya banyak sampah makanan yang dibuang sembarangan. Dia mengusulkan agar di kawasan itu diperbanyak tempat sampah. Besar kemungkinan masyarakat juga kesulitan mencari tempat untuk membuang makanan atau bungkus produk. Salah satu pedagang dadakan, Rio (39) mengaku, tiap berjualan dikenakan Rp4 ribu untuk biaya kebersihan. Sebagai pedagang, sudah berupaya meminimalisasi sampah. Tetapi banyaknya pembeli dan minimnya tempat sampah membuat bungkus plastik tetap tercecer di mana-mana. \"Saya sendiri berjualan di area jalur masuk, setiap dagang rutin bayar,” katanya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: