Warga Bandorasa Wetan Swadaya Rehab Rumah Sarwiti

Warga Bandorasa Wetan Swadaya Rehab Rumah Sarwiti

KUNINGAN - Kondisi rumah Sarwiti (60) di RT 6/2, Dusun Pahing, Desa Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, yang sudah rusak pada bagian atapnya, akhirnya mendapat perbaikan secara swadaya oleh masyarakat setempat, Senin (11/9). Secara gotong royong, mereka melakukan perbaikan rumah Sarwiti diawali dengan penurunan material atap rumah mulai dari genting, reng dan kayu balok ke lahan kosong secara estafet. Sedikitnya 50 warga turut serta dalam kegiatan bedah rumah tersebut, yang secara suka rela dan tanpa pamrih datang untuk membantu proses bedah rumah janda beranak enam tersebut. Suasana gotong royong penuh keakraban yang diwarnai canda tawa warga menjadi pemandangan menarik yang jarang ditemukan di zaman serba digital seperti sekarang. Kepala Desa Bandorasa Wetan Dewi Ardesih melalui Kadus Pahing Sumarna mengatakan, perbaikan rumah Sarwiti tersebut mendapat bantuan stimulan dari kas desa sebesar Rp7,5 juta dan pengerjaannya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Adapun perbaikan hanya difokuskan pada bagian atap yang kondisinya cukup memperihatinkan dan dikhawatirkan ambruk jika dibiarkan lebih lama lagi. \"Atas kondisi tersebut, Pemerintahan Desa Bandora Wetan berinisiatif memberikan bantuan namun dalam bentuk dana stimulan sebesar Rp7,5 juta dan pengerjaannya secara swadaya masyarakat. Apabila ditotal, perbaikan atap ini bisa mencapai Rp20 juta. Namun berkat bantuan secara swadaya masyarakat yang menyumbangkan tenaga dan ada juga dalam bentuk material ataupun uang, sehingga perbaikan bisa dilakukan,\" kata Sumarna didampingi Suanta Ketua RT setempat. Sumarna mengatakan, masih kentalnya budaya gotong royong dan saling tolong menolong di Desa Bandorasa Wetan menjadikan program rehab rumah tersebut bisa berjalan sukses. Meski dengan bantuan yang terbatas dari pemerintah desa, namun perbaikan rumah yang menghabiskan dana cukup banyak pun bisa tertangani berkat bantuan sukarela warga sekitar. \"Ibu-ibu juga dilibatkan untuk rehab rumah Ibu Sarwiti ini yang bertugas memasak di dapur darurat untuk makan para pekerja. Mudah-mudahan dalam waktu tiga hari perbaikan atap rumah ini bisa selesai,\" kata Sumarna. Sementara itu, Sarwiti mengaku senang dan berterima kasih atap rumahnya yang rusak dan kerap bocor saat musim hujan akhirnya mendapat bantuan dari pemerintah desa dan warga sekitar. Sarwiti mengaku selama ini tak bisa memperbaiki atap rumahnya karena uang kiriman dari anaknya hanya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. \"Saya tinggal bersama tiga anak saya yang masih sekolah, sedangkan tiga anak saya yang sudah besar semuanya perempuan sudah berumah tangga dan tinggal bersama suaminya ada yang di Palembang dan Bandung. Untuk makan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak saya mengandalkan kiriman uang dari anak yang di Palembang, sehingga tidak ada sisa untuk perbaikan rumah,\" kata Sarwiti berkaca-kaca. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: