BIJB Buka Peluang Bisnis Perawatan Pesawat di Bandara Kertajati

BIJB Buka Peluang Bisnis Perawatan Pesawat di Bandara Kertajati

MAJALENGKA-PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) menawarkan peluang investasi di kawasan bandara dan aerocity Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di ajang Aviation Maintenance, Repair, and Overhaul Indonesia (AMROI) 2017. AMROI 2017 adalah event Aviation MRO terbesar di Indonesia. AMROI diselenggarakan Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA), yang merupakan asosiasi resmi untuk penyedia layanan MRO di Indonesia. Acara ini diikuti sekitar 300 delegasi dari sedikitnya 20 negara yang berbeda, dengan 32 maskapai penerbangan dan 27 operator MRO. Pengambil keputusan senior Indonesia untuk operator MRO dan industri penerbangan akan turut menghadiri acara yang disponsori beberapa perusahaan MRO besar di dunia termasuk Air France, KLM, SR Technics, serta FL Technics and Turkish Technic. Dirut PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, AMROI 2017 menjadi kesempatan pihaknya menyampaikan perkembangan dan peluang di BIJB terutama bagi para pelaku bisnis perawatan, perbaikan, dan overhaul pesawat terbang. “Kami mengharapkan bisa bekerja sama dengan para stakeholder MRO di seluruh dunia,” ujarnya. Menurutnya sejak 2,5 tahun lalu BUMD tersebut berdiri melalui Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2013. Pihaknya mendapat tugas membangun bandara dan aerocity berkelas dunia di Kertajati Majalengka. “Dalam prosesnya kami menyadari tidak hanya membangun sebuah bandara atau kawasan saja atau hanya membangun pintu gerbang saja, tapi sebuah gerbang untuk meningkatkan ekonomi Indonesia khususnya Jawa Barat,” tuturnya. BIJB adalah gerbang yang diharapkan melayani pesawat berbadan lebar, dengan kapasitas 121.000 meter persegi terminal penumpang dan 90.000 m2 untuk terminal kargo. Untuk melaksanakan tugas dari pemerintah, PT BIJB akan mengembangkan bandara dan kawasan aerocity. “Rencana ada 6 cluster di aerocity yang akan kami kembangkan,” ujarnya. Dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, Jawa barat merencanakan mengembangkan 3 metropolitan dan 3 pusat pertumbuhan ekonomi baru. Masing-masing akan dilengkapi dengan bandara-bandara yang akan terkoneksi ke BIJB. “Ada potensi market yang bisa dipertimbangkan para pelaku bisnis MRO,” harapnya. Menurutnya peluang investasi di kawasan ini makin menarik, mengingat saat ini pihaknya bersama Pemprov Jawa Barat tengah mendorong wilayah tersebut masuk dalam kawasan ekonomi khusus (KEK). Virda memastikan pengajuan aerocity menjadi KEK akan menjadi insentif bagi para pelaku bisnis di sana. “KEK merupakan insentif yang sedang kami proses,” paparnya. Sementara dari sisi bandara sendiri, pemerintah sudah memutuskan akan menggunakan Kertajati sebagai tempat penerbangan haji pada tahun 2018 mendatang. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: