Damkar Kabupaten Cirebon Keluhkan Minimnya Fasilitas dan SDM

Damkar Kabupaten Cirebon Keluhkan Minimnya Fasilitas dan SDM

CIREBON - Kasus kebakaran bangunan di wilayah Kabupaten Cirebon selama musim kemarau tahun 2017, sudah ratusan kejadian. Meskipun potensi dan kejadian kebakaran yang cukup tinggi, namun Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cirebon mengeluhkan fasilitas dan personel. Baik fasilitas maupun personel Damkar, sangat jauh dari standar. Hal itu menjadi masalah tersendiri di Kabupaten Cirebon. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon Iis Krisnandar mengatakan, baru beberapa bulan memasuki musim kemarau, Kabupaten Cirebon sudah banyak kejadian kebakaran bangunan. “Saat ini tingkat kebakaran cukup tinggi. Hampir setiap hari terjadi kebakaran. Kalau ditotal semuanya sudah ada ratusan kejadian ya. Cuma angka pastinya berapa saya lupa. Yang jelas sudah ratusan kejadian kebakaran di berbagai wilayah di Kabupaten Cirebon,” tutur Iis. Namun yang sangat disayangkan, berbagai fasilitas pemadam kebakaran dan personel sangat jauh dari standar. Itu lah yang menjadi hambatan terbesar Damkar melaksanakan tugas pemadaman di wilayah Kabupaten Cirebon. “semuanya kita kurang. Dari peralatan sampai personel, kita sangat kurang. Itulah hambatan kami,” ujar Iis. Dia juga mengungkapkan, tidak memungkiri hampir seluruh alat pemadam kebakaran tidak layak. “Mobil pemadam kita usianyanya banyak yang sudah tua dan banyak yang tidak terawatt. Sehingga tentunya sangat tidak layak, tapi karena tidak ada lagi ya mau nggak mau kita gunakan seadanya untuk memadamkan api,” ujarnya. Selain mobil pemadam, berbagai peralatan pemadam lainnya kondisinya banyak yang rusak. Selain itu, berbagai alat penunjang untuk memadamkan api, masih banyak yang belum dimiliki Kabupaten Cirebon. “Pertama kita tidak punya crane. Nah sekarang kan banyak gedung-gedung berlantai tinggi di Kabupaten Cirebon. Seandainya itu terjadi peristiwa kebakaran, lalu bagaimana cara memadamkannya, kita tidak punya crane. Sehingga mau nggak mau kita gunakan seadanya dengan cara manual. Belum lagi kita tidak punya foam untuk memadamkan api, sehingga kita terpaksa menggunakan detergen ataupun korban menyediakan detergen pengganti foam,” ujarnya. Iis juga mengungkapkan, sangat diperlukan personel damkar memiliki asuransi. “Damkar Kabupaten Cirebon tidak ada asuransi. Kalau seandainya terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan pada personil damkar lalu siapa yang akan bertanggung jawab. Sedangkan hampir sebagian besar personel damkar ini adalah TKK bukan PNS,” ujarnya. Iis pun mengungkapkan, memerlukan personel damkar sekitar 204 orang. Sedangkan yang ada saat ini sekitar 121 orang. “kita ini sangat kurang tenaga pemadam kebakaran. Kita butuh 204 orang dari yang ada saat ini Cuma 121 orang itukan sangat sedikit sekali. Perhitungannya begini satu mobil damkar minimal ada 4 orang, sedangkan kita sistem shift kan 3 kali, lalu dikalikan dengan jumlah mobil damkar yang ada sekitar 17 mobil berartikan kita memerlukan tenaga damkar sekitar 204 orang,” ungkapnya. Belum lagi menurut Iis Kabupaten Cirebon sangat sedikit sekali hidran yang ada, sehingga kondisi ini sangat menghambat pemadam kebakaran di Kabupaten Cirebon. “Nah hidran juga kita sulit didapatkan. Rumah sakit dan pasar serta tempat keramaian di Kabupaten Cirebon sangat sedikit yang mempunyai hidran,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: