Jelang Pilkada, Kapolda Ingatkan Masyarakat Waspada Berita Hoax

Jelang Pilkada, Kapolda Ingatkan Masyarakat Waspada Berita Hoax

CIREBON-Kebhinekaan bangsa Indonesia merupakan aset Negara yang wajib dijaga, dikawal agar bangsa ini jangan sampai dipecahbelah dengan informasi-informasi yang tidak benar atau hoax. Untuk itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengajak masyarakat Jawa Barat, Khususnya Kabupaten Cirebon untuk bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah pada saat pesta demokrasi tahun 2018 nanti. \"Mari kita laksanakan pesta demokrasi dengan benar, jangan sampai terjadi perselisihan karena berbeda pendapat dan dukungan,\" ujar Kapolda saat berkunjunga ke Kabupaten Cirebon, belum lama ini. Kapolda juga menekankan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati lagi dan bijak dalam menggunakan teknologi internet, jangan sampai terpancing dengan berita yang hoax ataupun menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya yang menjadikan orang terpengaruh. \"Jaman sekarang kan serba digital, hampir semuanya menggunakan smartphone, dengan kemajuan teknologi nanti banyak juga akan muncul berita hoax. Jadi jangan terlalu percaya dengan berita berita itu, kalau ada yang menyebarkannya maka akan dikenakan undang-undang ITE dengan maksud penyebaran kebencian,\" tegasnya. Ditambahkan Kapolda, Polda Jabar akan bertindak tegas kepada orang yang suka iseng, usil atau sengaja memprovokasi dengan menyebarkan kabar bohong atau hoax. Tindakan tegas tersebut dilakukan karena penyebaran berita hoax sudah sangat meresahkan bahkan sampai menimbulkan korban. “Berita hoax memberikan kontribusi signifikan memunculkan kerawanan apalagi menjelang Pilkada seperti saat ini,” ujarnya. Kapolda menilai kerawanan bisa juga disebabkan dari peserta pemilu itu sendiri. Karena peserta dalam mengikuti pesta demokrasi belum siap kalah sehingga perlu juga dibangun mentalitas dari setiap peserta pemilu. Tidak hanya itu, sambung Dia, kerawanan lainnya bersumber dari kekurangpercayaan terhadap penyelenggara pemilu, permasalahan anggaran, politik uang, serta tokoh masyarakat yang terbawa-bawa mendukung calon tertentu namun sampai menimbulkan konflik sosial. Untuk itu, pihaknya sudah mengambil langkah antisipasi di antaranya dengan memberitahukan kepada peserta pemilu tata cara berkampanye yang baik. Sedangkan kepada tokoh masyarakat jika ingin mendukung terhadap calon pasangan tertentu diminta untuk mendukung dengan tata cara yang santun. “Jangan sampai terjadi konflik sosial akibat terprovokasi atau termakan berita hoax. Itulah perlunya untuk melakukan klarifikasi atau cek terlebih dahulu,” imbuhnya. Jenderal bintang dua ini juga memprediksikan bahwa dalam pilkada serentak nanti di dunia maya pasti akan terjadi kritikan, ejekan, dan persilisihan yang sangat keras, sehingga memicu kebencian bagi yang lainnya. \"Janganlah saling mengejek di dunia maya, jangan terpancing. Mari kita utamakan persaudaraan dan kesatuan kita,\" katanya. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: