Jalan Ini Ada saat Musim Kemarau, Rute Ekstrem seperti Offroad

Jalan Ini Ada saat Musim Kemarau, Rute Ekstrem seperti Offroad

Sejumlah sungai di Kabupaten Cirebon mulai mengering. Bahkan, dasar sungai pun mulai terlihat jelas. Tidak sedikit warga yang memanfaatkan mengeringnya sungai tersebut, meskipun hanya sekadar lewat saja. Andri Wiguna, Cirebon RAHMAT (45) warga Dukuhjeruk, Brebes menghentikan laju sepeda motornya, persis di bibir Sungai Cijangkelok, Minggu (17/9). Ia diam sejenak dan berusaha menghitung momentum dan perkiraan laju sepeda motornya yang akan segera menuruni sungai Cijangkelok. Namun jangan khawatir, sungai yang dimaksud saat ini dalam keadaan kering akibat kemarau. Jalur yang akan dilalui Rahmat tersebut adalah satu-satunya jalur alternatif yang menghubungkan Blok Sindangwangi Desa Dukuhjeruk, Brebes dan Desa Tanjung Anom, Kecamatan Pasaleman, Cirebon. Beruntung, dasar Sungai Cijangkelok di titik tersebut, berpasir dan air yang menggenang cuma tinggal sedikit. Namun medannya cukup curam dan ekstrem, sehingga warga yang menyebrangi lokasi tersebut harus berhati-hati. “Ini rute langganan. Kalau dari Dukuhjeruk mau ke RS Waled ya lewat sini. Kalau muter jauh juga. Tapi hanya bisa dilewati saat kemarau saja. Kalau musim hujan atau air penuh, Cijangkelok termasuk sungai berarus deras juga, lumayan seperti offroad,” ujar Rahmat saat ditemui Radar usai menyeberang dari Desa Dukuhjeruk. Sementara itu, salah satu warga sekitar, Mustaib (52) kepada Radar mengatakan, setiap harinya puluhan orang yang memanfaatkan akses tersebut untuk menyebrang. Dari mulai pengendara sepeda motor dan pejalan kaki lebih memilih menyeberang lewat sungai Cijangkelok yang mongering ketimbang harus memutar dengan rute yang agak jauh. “Kalau warga sih pengennya ada jembatan darurat, yang penting motor bisa lewat. Jadi kalau mau pulang pergi juga tidak susah, karena banyak juga warga Tanjung Anom yang punya kerabat di Dukuhjeruk, begitupun sebaliknya, kan yang lewat disini banyak juga,” tuturnya. Namun ia tidak merekomendasikan melewati jalur tersbeut jika malam hari. Selain tempatnya sepi, dia khawatir jika pengguna jalan darurat tersebut malah menjadi korban kejahatan akibat rute tersebut jauh dari pemukiman. “Kalau saran saya, jangan lewat sini pas malam. Selain minim penerangan, khawatir ada hal-hal yang tidak baik. Apalagi kalau sendirian,” pungkasnya. (*)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: