4 Desa Bisa Terendam Banjir
Tanggul Mulai Retak-retak, Berharap Ada Perbaikan PANGENAN– Menjelang musim hujan, warga yang berada di pinggiran Sungai Cimanis-Bangkaderes, Kecamatan Pangenen, mulai waswas. Mereka khawatir akan terjadi bencana banjir akibat jebolnya tanggul. Pasalnya, selama musim kemarau, tanggul yang baru dibuat pada 2010 kini sudah retak-retak. Berdasarkan pantauan Radar di lapangan, kondisi tanggul setinggi 3 meter ini sangat memprihatinkan. Tanah yang berada di atas tanggul retak-retak akibat cuaca panas yang berlangsung selama 5 bulan penuh. Jika arus air Sungai Cimanis-Bangkaderes deras, kemungkinan tanggul akan hancur karena tergerus oleh derasnya arus air tersebut. Menurut warga setempat, Agus Akhmad Akmar, retakan tanah tanggul rata-rata lebarnya 2-5 cm dengan panjang lebih dari 50 cm dengan kedalaman hingga 1 meter. Jika hujan turun dengan deras, air akan masuk ke sela-sela retakan dan memperlemah kerekatan tanah. Sehingga, tanah akan longsor terbawa oleh air. Belum lagi arus sungai yang deras apabila terjadi hujan besar di daerah hulu. “Longsoran tanggul akan bertambah banyak dan menipiskan tanggul setebal 2 meter,” tuturnya kepada Radar. Dilanjutkan, jika tanggul itu jebol akan banyak rumah yang terendam di berbagai desa seperti Desa Japura Lor, Japura Kidul, Japura Bakti dan Rawaurip seperti yang terjadi pada tahun 2009 dan 2010. “Empat desa di sekitar sungai akan teremdam jika tanggul itu jebol,” imbuhnya. Oleh sebab itu, pihaknya meminta dinas atau badan terkait yang mengurusi wilayah Sungai Cimanis Bangkaderes untuk segera mengambil sikap agar jebolnya tanggul bisa diminimalisasi dan mengurangi dampak kerugian warga jika tanggul itu jebol. “Jangan dibiarkan berlarut-larut karena akan berakibat fatal,” ungkapnya. Diakui, pascabencana banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada tahun 2010 lalu, Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM langsung menginstruksikan Dinas Penglolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (PSDAP) Kabupaten Cirebon untuk melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung agar melakukan pengerukan dan peremajaan tanggul. Namun, tanggul yang sudah ditinggikan ini ternyata retak-retak karena berbagai faktor salah satunya cuaca. “Inginnya ada penebalan tanggul lagi,” ucapnya. Ke depan pihaknya berharap agar ada upaya yang lebih baik demi menghindari bencana bajir. “Dinas harus turun lah,” pungkasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: