Ada Aksi Sweeping, Karyawan PG Rajawali Minta Aparat Tegas

Ada Aksi Sweeping, Karyawan PG Rajawali Minta Aparat Tegas

INDRAMAYU-Memasuki musim tanam tebu 2017, ratusan karyawan PT PG Rajawali II Unit PG Jatitujuh kembali ketar-ketir. Selalu dihantui rasa takut, mereka tidak bisa melaksanakan aktivitas perkebunan sebagaimana biasanya. Begitupun dialami ribuan buruh kebun sekitar wilayah penyangga yang biasa menggantungkan hidupnya pada Pabrik Gula. Keselamatan merekapun ikut terancam oleh berbagai aksi sweeping yang sering dilakukan oleh oknum mengatas namakan masyarakat. Seperti yang dirasakan Carmita, salah satu mandor kebun PG Jatitujuh. Dia menuturkan para buruh kebun asal Desa Amis, Loyang, Jambak dan sekitarnya mengeluhkan berkurangnya lapangan pekerjaan di Pabrik Gula. Terlebih saat musim kemarau seperti ini, biasanya hanya Pabrik Gula yang menyediakan lapangan pekerjaan. Akan tetapi para buruh tidak bisa berbuat banyak dari pada keselamatan mereka terancam. “Oknum masyarakat yang mensweeping kerap membawa senjata tajam dan tidak segan-segan mengancam siapapun yang menentang,” ungkap dia dalam keterangan pers Humas PG Rajawali kepada Radar. Aksi sweeping oknum masyarakat ini, lanjut dia, sudah beberapa kali dilakukan. Permasalahan ini pun sudah pernah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Wartomo Komandan Regu Kebun Jatitujuh menyebutkan, aksi sweeping oknum massa membuat ratusan hektare lahan Pabrik Gula terlantar dan tidak bisa di tanami tebu. Kondisi ini membuat ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar ikut terancam. Wartomo berharap aparat yang berwenang tergerak hatinya untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Yakni dengan menindak tegas oknum-oknum yang selalu memprovokasi berbagai aksi kekerasan di lapangan. (kho/rls).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: