Kadisdik Tak Punya Iktikad Baik
Calon Desak Penerapan Perda Periodisasi Kepsek KEJAKSAN - Dua tahun menunggu pelantikan menjadi kepala sekolah (kepsek), para guru mesti menelan kekecewaan. Sudah dinyatakan lulus tes dengan segala persyaratan, tapi kini waktu pelantikan saja belum diketahui kapan. Berkumpul di sekretariat PGRI Kota Cirebon Jl KS Tubun, Senin (19/11), enam dari sembilan guru calon kepsek berbagi informasi pada wartawan koran ini, didampingi Ketua PGRI Kota Cirebon Drs Djodjo Sutardjo SE MM. Salah satu calon kepsek, Dra Hj Rini Mulyanti MM, menumpahkan kekecewaan. Menurutnya, hingga saat ini Kadisdik Drs Anwar Sanusi terkesan tidak memiliki iktikad baik atau coba membantu mencari solusi atas permasalahan ini. Kadisdik seolah angkat tangan terhadap persoalan ini. \"Ya, seharusnya kan menengok atau memanggil. Mengumpulkan kita lah untuk duduk bersama-sama dan mencari solusi. Tapi kok sekarang seolah-olah angkat tangan, enggak mau tahu?\" ujar guru SMAN 8 itu dengan nada kesal. Calon kepsek lainnya, meminta periodisasi kepala sekolah diterapkan oleh Disdik. Sebab dulu, saat mereka mengikuti tes sudah ada program periodisasi kepala sekolah. Calon kepsek dari SMPN 2, Dra Warti Suratminingsih MPd, juga kecewa karena sampai sekarang tidak kunjung dilantik. \"Ada Perda tahun 2006 isinya tentang periodisasi kepala sekolah. Dalam perda itu maksimal kepala sekolah memimpin selama dua periode, dan tiap periode akan dievaluasi,\" ujarnya. Dijelaskan, Kadisdik Kota Cirebon (alm) Drs Dedi Windiagiri, kala itu menjanjikan bahwa guru yang lulus tes calon kepsek, nanti akan menggantikan posisi kepsek yang telah memimpin selama delapan tahun, atau yang dianggap tidak bisa memimpin dengan baik. \"Setelah lulus, kita sudah ikut bimbingan teknis, terus disuruh menunggu. Tapi sampai sekarang belum terealisasi,\" tuturnya. Periodisasi kepala sekolah, lanjut Warti, sempat berjalan untuk tingkat SD. Saat hendak menjalankan periodisasi kepala sekolah tingkat SMP, Dedi Windiagiri mengalami sakit dan meninggal dunia. \"Kami sudah menjalani prosesnya semua. Tapi hingga saat ini enggak ada kelanjutan. Tanda lulus sudah ada, tapi sekarang tidak ada kelanjutan,\" terangnya. Seorang calon kepsek yang mendekati masa pensiun, Esih Sukaesih menyesalkan ketidakjelasan kabar pelantikan ia dan teman-teman senasib lainnya. \"Bisa-bisa saya keburu pensiun dulu. 34 tahun saya sudah mengajar,\" ujarnya. Tingkat SMK saja, beber dia, periodisasi kepala sekolah sudah berjalan. \"Sementara ini untuk kami masih belum jelas, kapan? Kami minta Dinas Pendidikan harus dengan cepat menerapkan periodisasi kepala sekolah ini. Harus ada kepastian,\" tegasnya. Ketua PGRI Kota Cirebon, Drs Djodjo Sutardjo SE MM mendesak Wali Kota Subardi segera melantik para guru yang sudah dinyatakan lulus tes kepala sekolah dua tahun silam. Hingga sekarang, lanjut Kepala SMPN 2 Cirebon itu, tidak ada kejelasan kapan pelantikan akan dilaksanakan. Dikonfirmasi, Sekretaris Disdik Kota Cirebon, Drs Dana Kartiman MPd mengatakan, saat ini periodisasi kepala sekolah sedang masuk tahap evaluasi. Kemungkinan besar, kepastian baru bisa diberikan oleh Disdik setelah ada hasil evaluasi tersebut. \"Kami sedang mengevaluasi periodisasi kepala sekolahnya,\" ucapnya. Sembilan orang calon kepala sekolah yang belum dilantik adalah Dra Esih Sukaesih MM (SMPN 5), Dra Warti Suratminingsih MPd (SMPN 2), Dra Suwarsih MM (SMPN 7), Dra Enny Diah Sajektie MPd (SMPN 13), Sumiati SPd (SMPN 1), Dra Hj Rini Mulyanti MM (SMAN 8), Drs Chandra (SMAN 2), Drs Bekti Susilo (SMAN 1) dan Naning Priyatnaningsih SPd MPd (SMAN 3). (kmg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: